GemaJakarta,
Jakarta -
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, berjanji tidak akan ada pedagang Pasar Senen
Blok III dan VI yang digusur akibat renovasi pasar. Dia mengatakan Pemprov
bakal menyediakan kios murah buat pedagang kaki lima sehingga mereka bisa tetap
berjualan di sana.
Mengenakan baju dinas, pagi ini pukul 09.00 WIB, Jokowi menyambangi Blok III dan VI Pasar Senen yang dikelola PD Pasar Jaya. Dia sempat berkeliling selama sekira 10 menit. Jokowi mendapat keluhan dari PKL soal harga kios yang dikhawatirkan akan membumbung usai renovasi pasar. Sebab, pasar akan dibangun oleh swasta, yaitu PT Jaya Realty.
"Pedagang ingin agar pasar ini tetap dibangun, tapi yang bangun pemerintah, bukan developer. Sehingga harganya terjangkau oleh mereka. Ketakutannya adalah karena harganya mahal, mereka tersingkir," ujar Jokowi kepada wartawan, Rabu, 24 Oktober 2012.
Jokowi berjanji akan tetap mengutamakan pedagang. "Persoalan pasar banyak sekali, tapi apa pun itu, pedagang tetap nomor 1, tidak boleh menjadi nomor 2 atau nomor 3," ujar dia. "PKL-nya tetap harus ada, pedagangnya yang lama harus ada. Jangan ada satu pun yang tergusur."
Untuk memecahkan masalah ini, dia akan segera memanggil Direktur Utama PD Pasar Jaya. "Saya nanti akan panggil dulu Dirut Pasar Jaya. Gimana pokoknya pedagang mintanya ini, kamu solusinya apa? Gitu saja sudah. Paling lama besoklah (dipanggil). Kerja itu harus cepat, jangan lama-lama."
Benyamin Malik, Manajer PD Pasar Jaya untuk Blok III dan VI, mengatakan usai Lebaran, dua blok itu akan direnovasi. Sebab, ada 19 titik rawan pascakebakaran dua kali pada 2008 dan 2010. "Konstruksi bangunan sudah tidak kuat sehingga kami berinisiatif membangun." Di Blok VI sendiri ada 2.237 kios, sedangkan di Blok III ada 2.600 kios.
Kini penampungan sementara untuk pedagang sudah disiapkan di Blok V milik Jaya Realty. Menurut dia, harga kios nantinya berkisar Rp 115 juta per meter. Adapun ukuran kios 2x2 meter.
Memihak pedagang, Jokowi bilang harga itu terlalu mahal. "Rp 115 juta per meter mahal sekali. Pedagang minta yang terjangkau," kata Jokowi. Ruslan Sitorus, 64 tahun, pedagang pakaian kaki lima membenarkan. "Saya mau beli kios yang terjangkau, di bawah Rp 100 juta dan bisa dicicil. Kalau Rp 100 juta ke atas enggak sanggup," ujar dia ketika ditemui terpisah. "Sudah 25 tahun jualan di sini, belum juga punya kios."
Menjawab soal ini, Benyamin berkata, harga tersebut masih bisa ditawar. "Itu bukan harga mati, Rp 115 juta itu harga launching." Hingga kini, dia mengaku belum ada tawaran harga dari pedagang. "Sementara blm ada tawaran harga dari para pedagang. Kalau ditawar Rp 60 juta sampai Rp 40 juta mungkin kami akan analisis kembali," kata dia.
Jokowi menyebut akan turun tangan menengahi soal harga, meskipun dia sendiri belum tahu harga yang akan dia tawarkan. "Enggak tahu (harganya). Pedagang itu cenderung ikut saja aturan pemerintah, kok. Tapi semurah-murahnya, dong. Soal harga, saya ngomong langsung dengan pedagang."
Tentang konsep sewa atau beli kios untuk pedagang, Jokowi pun belum punya gambaran. "Nantilah gampang, pokoknya pedagang harus masuk semuanya. Kalau perlu gratisin sekalian," kata dia disambut sorakan "Hidup Jokowi!" (Tempo.co)
Mengenakan baju dinas, pagi ini pukul 09.00 WIB, Jokowi menyambangi Blok III dan VI Pasar Senen yang dikelola PD Pasar Jaya. Dia sempat berkeliling selama sekira 10 menit. Jokowi mendapat keluhan dari PKL soal harga kios yang dikhawatirkan akan membumbung usai renovasi pasar. Sebab, pasar akan dibangun oleh swasta, yaitu PT Jaya Realty.
"Pedagang ingin agar pasar ini tetap dibangun, tapi yang bangun pemerintah, bukan developer. Sehingga harganya terjangkau oleh mereka. Ketakutannya adalah karena harganya mahal, mereka tersingkir," ujar Jokowi kepada wartawan, Rabu, 24 Oktober 2012.
Jokowi berjanji akan tetap mengutamakan pedagang. "Persoalan pasar banyak sekali, tapi apa pun itu, pedagang tetap nomor 1, tidak boleh menjadi nomor 2 atau nomor 3," ujar dia. "PKL-nya tetap harus ada, pedagangnya yang lama harus ada. Jangan ada satu pun yang tergusur."
Untuk memecahkan masalah ini, dia akan segera memanggil Direktur Utama PD Pasar Jaya. "Saya nanti akan panggil dulu Dirut Pasar Jaya. Gimana pokoknya pedagang mintanya ini, kamu solusinya apa? Gitu saja sudah. Paling lama besoklah (dipanggil). Kerja itu harus cepat, jangan lama-lama."
Benyamin Malik, Manajer PD Pasar Jaya untuk Blok III dan VI, mengatakan usai Lebaran, dua blok itu akan direnovasi. Sebab, ada 19 titik rawan pascakebakaran dua kali pada 2008 dan 2010. "Konstruksi bangunan sudah tidak kuat sehingga kami berinisiatif membangun." Di Blok VI sendiri ada 2.237 kios, sedangkan di Blok III ada 2.600 kios.
Kini penampungan sementara untuk pedagang sudah disiapkan di Blok V milik Jaya Realty. Menurut dia, harga kios nantinya berkisar Rp 115 juta per meter. Adapun ukuran kios 2x2 meter.
Memihak pedagang, Jokowi bilang harga itu terlalu mahal. "Rp 115 juta per meter mahal sekali. Pedagang minta yang terjangkau," kata Jokowi. Ruslan Sitorus, 64 tahun, pedagang pakaian kaki lima membenarkan. "Saya mau beli kios yang terjangkau, di bawah Rp 100 juta dan bisa dicicil. Kalau Rp 100 juta ke atas enggak sanggup," ujar dia ketika ditemui terpisah. "Sudah 25 tahun jualan di sini, belum juga punya kios."
Menjawab soal ini, Benyamin berkata, harga tersebut masih bisa ditawar. "Itu bukan harga mati, Rp 115 juta itu harga launching." Hingga kini, dia mengaku belum ada tawaran harga dari pedagang. "Sementara blm ada tawaran harga dari para pedagang. Kalau ditawar Rp 60 juta sampai Rp 40 juta mungkin kami akan analisis kembali," kata dia.
Jokowi menyebut akan turun tangan menengahi soal harga, meskipun dia sendiri belum tahu harga yang akan dia tawarkan. "Enggak tahu (harganya). Pedagang itu cenderung ikut saja aturan pemerintah, kok. Tapi semurah-murahnya, dong. Soal harga, saya ngomong langsung dengan pedagang."
Tentang konsep sewa atau beli kios untuk pedagang, Jokowi pun belum punya gambaran. "Nantilah gampang, pokoknya pedagang harus masuk semuanya. Kalau perlu gratisin sekalian," kata dia disambut sorakan "Hidup Jokowi!" (Tempo.co)