Sebuah rumah kontrakan yang diduga ditempati para teroris digrebek anggota Densus 88 Mabes Polri di Jalan Kemanggisan Pulo C 1 No 59, RT 15/09, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.
Polisi diduga juga mengamankan tiga pemuda berinisial DVD (18), HRM (23) dan tuan rumah ANT (30) yang menyewa rumah tersebut. Saat ini petugas juga masih melakukan pemeriksaan di rumah kontrakan ketiga pemuda itu, sehingga belum bisa diketahui barang apa yang disita dari dalam rumah.
Ketua RT 15/09, Sugianto mengatakan, sepengetahuannya ketiga pemuda tersebut baru mengontrak salah satu rumah kontrakan milik H Asbi. Dalam kesehariannya ketiga pemuda yang menurut keterangan warga, mengaku bekerja di perusahaan ekspedisi. Dalam keseharian ketiga pemuda tersebut sangat tertutup dan tidak bergaul dengan lingkungan sekitar termasuk tetangganya sesama pengontrak.
“Pastinya, saya tidak tahu ketiga pemuda tersebut bekerja di mana. Tapi menurut keterangan warga mengaku kerja di bagian ekspedisi. Dalam kesehariannya memang sangat tertutup,” terang Sugianto, Sabtu (27/10).
Yani (45) tetangga kontrakan ketiga pemuda tersebut menceritakan, awalnya penggrebekan pertama yang dilakukan petugas di rumah Mariam di Jalan Kincir, RT 03/09, Kelurahan Palmerah. Selanjutnya pagi hari petugas baru menggrebek kontrakan ketiga pelaku yang berada di Jalan Kemanggisan Pulo C1 No 59.
“Ketiga pemuda tersebut ditangkap di rumah Ibu Mariam, baru kemudian petugas melakukan pengembangan di kontrakan ketiga pelaku di Jalan Kemanggisan Pulo. Dalam kesehariannya penampilan mereka biasa saja. Tapi memang sangat tertutup. Begitu juga dengan rumah kontrakannya juga selalu ditutup rapat. Selama seminggu ketiga pemuda tersebut ngontrak kami tidak curiga sama sekali. Tahunya saat terjadi pengrebekan,” ujarnya.
Saleh (40) warga setempat menambahkan, dua dari tiga pemuda yang ditangkap merupakan kakak beradik, yaitu berinisial DVD (18) dan HRM (23). "Kontrakan disewa oleh ANT (30) dan istrinya, PEN (25) yang sedang hamil 3 bulan," sebutnya.
Kapolsek Palmerah, Kompol Eddy Poernomo, saat dikonfirmasi mengatakan untuk mendukung kinerja Densus 88, pihaknya hanya melakukan pengamanan luar. Karena itu, dia tidak bisa memastikan apakah ada bahan peledak atau senjata yang ditemukan di lokasi. “Kami hanya bertugas mengamankan seputar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tapi yang saya dapat informasi ada tiga orang yang sudah diamankan. Selanjutnya saya tidak tahu,” tegas Eddy.
Saat ini petugas Densus 88 masih melakukan pemeriksaan di kontrakan tersebut. Sedangkan Jalan Kemanggisan Pulo terpaksa ditutup karena banyaknya warga yang menonton.(bjc)