Jakarta (GemaJakarta) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka
Pangestu mengundang investor, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk
menanamkan modal di bidang pariwisata di destinasi Danau Toba di Sumatera
Utara.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Mari Elka Pangestu di Jakarta, Selasa, setelah menghadiri acara Indonesia Investment Summit yang merupakan kerjasama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan International Herald Tribune.
"Danau Toba masih memiliki potensi yang tinggi untuk dijual ke investor," kata Mari.
Menurut dia, destinasi Danau Toba memiliki potensi besar untuk dijadikan tujuan wisata MICE (Meeting Incentive Conference and Exhibition).
Pihaknya saat ini sedang fokus untuk terus membenahi berbagai hal untuk mendukung kesiapan Danau Toba sebagai destinasi andalan termasuk dalam hal kualitas sumber daya manusia (SDM) hingga kemudahan akses menuju lokasi.
"Untuk Danau Toba, masih terus harus berjuang. Pembenahan terus dilakukan, mulai dari adanya akses penerbangan di Sibolangit. Kalau akses lain masih harus ditempuh dalam waktu 4 jam dari Polonia Medan ke Danau Toba," kata Mari.
Menurut dia, idealnya akses ke Danau Toba bisa diperlancar melalui pembuatan jalan langsung (seperti tol), sehingga jarak tempuh bisa lebih singkat.
Hal itu diakui Mari Elka, akan membuat investor lebih banyak lagi tertarik untuk menanamkan modal di kawasan itu.
Apalai Danau Toba masuk dalam kawasan prioritas untuk dibenahi dan dikembangkan pada 2013.
"Salah satu tantangan lain adalah sulitnya koordinasi antar-pemangku kepentingan, karena melibatkan 10 Kabupaten-Kota," katanya.
Namun ke depan pihaknya berharap akan lebih banyak investor tertarik mengelola Danau Toba salah satunya setelah dipromosikan melalui forum investasi tersebut.
"Dalam acara ini diharapkan jenis investasi sudah memasuki tahap realisasi, bukan lagi penjajakan," katanya.
Indonesia Investment Summit yang digelar di Jakarta pada 5-7 November 2012 itu mempertemukan para pengusaha dari berbagai negara.
Menurut Menteri Mari Elka Pangestu, beberapa investor asing sudah menyatakan diri tertarik berinvestasi di bidang infrasturktur.
"Untuk 2013 saya melihat para investor asing seperti Jepang, Korea, cukup tertarik berinvestasi di bidang infrastruktur. Cukup tinggi potensinya tapi masih di bawah investasi bidang hotel," kata Mari Elka.
Sementara kawasan yang menjadi incaran para investor asing tersebut, kata Menteri, meliputi beberapa kawasan yang ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
"Sebut saja, Tanjung Lesung, Mandalika, dan beberapa kawasan KEK menjadi incaran dan sebagian besar pengusaha sudah merealisasikan investasinya. Dengan membangun beberapa kawasan untuk pariwisata, infrastruktur, industri dan pertumbuhan ekonomi lainnya," katanya. (ant)