Jakarta Utara - Rencana perbaikan dua taman di Jakarta Utara yakni Taman Karapan
Sapi Volker di Tanjung Priok dan Taman Rawa Badak di Koja hingga kini belum
bisa terealisasi. Penyebabnya, kedua lahan taman itu hingga kini masih belum
jelas kepemilikannya sehingga dikhawatirkan bermasalah di kemudian hari.
"Karena status lahannya masih bermasalah, jadi kami coret
dari anggaran tahun ini. Kami akan telusuri dulu keabsahan pemiliknya, baru
tahun depan kami usulkan untuk diperbaiki "
Pantauan beritajakarta.com, kedua taman tersebut kini kondisinya
sangat memprihatinkan. Taman Karapan Sapi yang diresmikan Walikota Jakarta
Utara, Suprawito tahun 1997 lalu kini kondisinya kurang terawat dimana banyak
ditumbuhi tanaman liar. Tak hanya itu, di taman ini juga dapat dengan mudah
dijumpai lokasi penimbunan barang bekas.
Kondisi tak jauh berbeda juga terlihat di Taman Rawa Badak,
Koja. Selain dipenuhi ilalang sejumlah titik di taman ini juga kerap tergenang
saat hujan. Sejumlah fasilitas seperti permainan anak-anak terlihat rusak.
Anis (48), warga RT 08/13 Tanjungpriok mengatakan, sudah sejak
lama kondisi Taman Karapan Sapi tidak terawat dan dijadikan lokasi tempat
penyimpanan barang bekas. "Saya menyimpan kayu bekas di taman ini. Karena
yang lain juga begitu. Memang tamannya tidak terawat, bahkan pagar-pagarnya
juga sudah banyak yang hilang," ujar Anis, Jumat (30/5).
Menanggapi hal ini, Kepala Sudin Pertamanan Jakarta Utara,
Muhammad Fajar Sauri mengakui jika kondisi kedua taman tersebut sangat
memprihatinkan. Karena status lahan tersebut belum jelas, pihaknya pun urung
melakukan perbaikan kedua taman itu pada tahun ini.
Kedua taman tersebut, kata Fajar, sebetulnya termasuk dalam 40
taman dan jalur hijau yang akan diperbaiki tahun ini. "Karena status
lahannya masih bermasalah, jadi kami coret dari anggaran tahun ini. Kami akan
telusuri dulu keabsahan pemiliknya, baru tahun depan kami usulkan untuk
diperbaiki," katanya.
Ditambahkan Fajar, dari informasi yang didapatnya, Taman Karapan
Sapi berdiri di atas lahan milik PT KAI. Sedangkan Taman Rawa Badak sebagian
lahannya merupakan milik Kementerian PU. "Nanti kami akan coba
komunikasikan dahulu kepastiannya baru diperbaiki," tandasnya.
Dikatakan Fajar, secara keseluruhan, pihaknya memiliki anggaran sebesar
Rp 43 miliar untuk tahun ini. Anggaran tersebut dialokasikan untuk proyek fisik
taman sebesar Rp 36 miliar dan Rp 7 miliar lainnya dialokasikan untuk belanja
kelengkapan alat tulis kantor (ATK), sosialisasi dan perencanaan.(bjc)