Bogor - Sekolah selaku lembaga penyelenggara pendidikan dan pembelajaran formal bersama perangkatnya dalam hal ini kepada sekolah, guru dan pegawau bertanggung jawab dalam melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran pada waktu jam pelajaran sekolah berlangsung.
Demikian disampaikan kepala seoklah SDN 09 Pagi Petojo Utara, Bapak Joko Cahyono, S.PG.MM dalam sambutannya disebuah acara pelepasan siswa-siswi SDN 09 Pagi Petojo Jakarta Pusat di Villa Cisarua Bogor Jawa Barat, pada sabtu, (31/5).
Menurut Cahyo kumolo, proses pendidikan itu bisa berjalan dengan bersikap prodesional dengan selalu memelihara iklim yang kondusif, ramah dan kepada siswa dan masyarakat dalam rangka membangun SDM yang tangguh, dengan prisnsip proses pembelajaran yang “Padat, Aktif, Komunikatif dan Menyenangkan (PAKEM) dapat diterapkan.
Ia menilai rangkaian acara pelepasan siswa-siswi tahun 2014 ini, sekarang patut kita syukuri, dalam pandangannya, SDN 09 Pagi Petojo dalam manghadapi arus globalisasi terus berupaya memberikan yang terbaik, saya tetap mengingatkan agar kinerja baik para guru dan dewan komite terus dipertahankan dan ditingkatkan lagi.
“Mungkin ini yang perlu dibangun terus, tentang saat kinerja guru dan para orang tua siswa adalah apakah dengan jalinan ini dengan memiliki rasa kebersamaan dan persatuan yang baik dan benar, langkah yang harus diupayakan dengan penuh tanggung jawab social yang tinggi.” Ujar wakil kepala sekolah SDN 09 Pagi.
Pada kesempatan yang sama, Dewan Komite Sekolah SDN 09 Pagi Petojo H.Hery mengatakan, “untuk acara pelepasan siswa ini seluruhnya digarap oleh siswa dan para orang tua murid, piha guru dan komite sekolah hanya memfasilitasi saja, semua ini lahir dari inisiatif siswa secara keseluruhan.” Ujarnya.
“saya menyambut baik dan mendukung kegiatan ini dengan memberikan fasilitas dengan pilihan tempat terbaik” ujar hery, Dewan Komite Sekolah SDN 09 Pagi Petojo.
Dalam acara pelepasan siswa SDN 09 Pagi Petojo,.selaku Ibu Guru Wali kelas, menyampaikan pula bahwa dalam rangka peningkatan mutu pendidikan khusunya bagi siswamya dalam bidang sosial dan tanggung jawab sebagai terus berupaya menciptakan dan mewujudkan pengembangan pribadi anak, adapun catatan keberhasilan dan tahun pembelajaran tahun ini berjalan lancar dan sukses.
“Acara pelepasan siswa ini lebih bernuansa edukatif tentang seni budaya dengan perpaduan nuansa alami serta lingkungan yang asri yang sengaja diangkat untuk menghadirkan suasana yang berbeda.” Ujarnya.
Dirinya berharap, dengan melihat antusias siswa dan respon positif para orang tua murid, kedepannya bias ditingkatkan lagi sehingga proses belajar dan mengajar terpadu harmonis lagi diantara guru, siswa dan orang tua murid, baik itu berupa komunikasi antar siswa maupun orang tua murid atau hal lain sebagainya.
Hal senada pun dikatakan oleh guru bidang olahraga bahwa kegiatan perpisahan SDN 09 Pagi Petojo Jakarta Pusat, yang diikuti 130 siswa – siswi beserta para orang tua murid bersama Dewan Komite Sekolah tersebut, berlangsung selama 2 hari ini diharapkan kedepan para pelajar atau siswa SDN 09 Pagi Petojo akan mendapat ruang berkreasi dan edukasi dengan nuansa alam sejak dini.
“pada prinsipnya, ini semua merupakan sebuah tanggung jawab kolektif, apalagi jika kita lihat acara ini dan kesan yang tergambar ada sebuah ikatan yang terjadi dalam kebersamaan yang cukup baik dan harmonis.” Ujarnya.
Peranan orang tua siswa dalam menunjang pelaksanaan pendidikan yang telah diprogram oleh sekolah tentulah sangat menentukan sekali, tanpa ada kerjasama yang baik antara sekolah dengan orang tua, maka apa yang menjadi tujuan pendidikan terhadap peserta didik mustahil akan dapat berhasil.
“Komukasi orang tua dengan pihak sekolah harus tetap terjalin, agar tercipta iklim yang kondusif pada sekolah dan pembentukan kepribadian siswa yang mana tidak terlepas dari pengaruh lingkungan dan masyarakat.” Ujarnya.
Komite Sekolah yang merupakan partner penting bagi sekolah untuk membackup seluruh pelaksanaan prohram kegiatan.
“peran sertanya sangatlah diharapkan tanpa ada pemahaman terhadap peran dan fungsi dari Komite Sekolah yang mendalam, maka sekolah hanyalah menjadi sebuah merek pajangan yang menjadi pengisi sebuah kolom pada strutur sekolah.”