Purwokerto, GJ - Ratusan jamaah Masjid Agung Baitussalam, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar salat ghaib sebagai bentuk keprihatinan dan duka cita atas korban insiden jatuhnya "crane" pada proyek pembangunan di Masjidil Haram, Arab Saudi.
Salat ghaib yang digelar di Masjid Agung Baitussalam, Purwokerto, Minggu, dipimpin oleh Imam Masjid Agung Baitussalam H. Sudarman, Minggu.
Mereka tampak khuyuk dalam melaksanakan salat ghaib yang tata caranya sama seperti salat jenazah, yakni dengan empat takbir tanpa rukuk dan sujud namun jenazah yang disalatkan tidak ada di hadapan jamaah.
Selain mendoakan jenazah para korban insiden jatuhnya "crane", jamaah juga memohon kepada Allah SWT agar keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan.
Ketua Yayasan Masjid Agung Baitussalam Achmad Mulyono mengatakan bahwa pihaknya turut berduka cita atas insiden mengakibatkan sedikitnya 107 orang meninggal dunia.
"Oleh karena itu, kami mengajak umat Muslim untuk melaksanakan salat ghaib untuk saudara-saudara kita yang menjadi korban meninggal dunia dalam insiden jatuhnya 'crane' di area pembangunan Masjidil Haram," katanya.
Sebelumnya, dari Mekkah dilaporkan 34 jemaah calon haji Indonesia menjadi korban musibah alat berat berupa "crane" jatuh di Masjidil Haram, ketika hujan lebat disertai angin kencang melanda Kota Mekkah, Jumat (11/9).
Dari total itu, jemaah haji Indonesia yang meninggal dari dua menjadi tujuh orang.
Berikut lima nama tambahan jemaah haji Indonesia meninggal yang disampaikan Kepala Daker Makkah, Arsyad Hidayat, dalam jumpa pers di kantornya, Minggu (13/9/2015)
1. Painem Dalio Abdullah No Paspor B 1258831 Kloter MES 8
2. Saparini Baharuddin Abdullah No Paspor B 1258832 Kloter MES 8
3. Nurhayati Rasad Usman No Paspor B 0393770 Kloter PDG 4
4. Ferry Mauludin Arifin No Paspor A 9464489 Kloter JKS 12
5. Adang Joppy Lili No Paspor B 1197332 Kloter JKS 16
Adapun dua jenazah yang sudah diidentifikasi terlebih dahulu adalah:
1. Iti Rasmi Darmini (JKS 23)
2. Masnauli Sijuadil Hasibuan (MES 09).(ant)
Salat ghaib yang digelar di Masjid Agung Baitussalam, Purwokerto, Minggu, dipimpin oleh Imam Masjid Agung Baitussalam H. Sudarman, Minggu.
Mereka tampak khuyuk dalam melaksanakan salat ghaib yang tata caranya sama seperti salat jenazah, yakni dengan empat takbir tanpa rukuk dan sujud namun jenazah yang disalatkan tidak ada di hadapan jamaah.
Selain mendoakan jenazah para korban insiden jatuhnya "crane", jamaah juga memohon kepada Allah SWT agar keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan.
Ketua Yayasan Masjid Agung Baitussalam Achmad Mulyono mengatakan bahwa pihaknya turut berduka cita atas insiden mengakibatkan sedikitnya 107 orang meninggal dunia.
"Oleh karena itu, kami mengajak umat Muslim untuk melaksanakan salat ghaib untuk saudara-saudara kita yang menjadi korban meninggal dunia dalam insiden jatuhnya 'crane' di area pembangunan Masjidil Haram," katanya.
Sebelumnya, dari Mekkah dilaporkan 34 jemaah calon haji Indonesia menjadi korban musibah alat berat berupa "crane" jatuh di Masjidil Haram, ketika hujan lebat disertai angin kencang melanda Kota Mekkah, Jumat (11/9).
Dari total itu, jemaah haji Indonesia yang meninggal dari dua menjadi tujuh orang.
Berikut lima nama tambahan jemaah haji Indonesia meninggal yang disampaikan Kepala Daker Makkah, Arsyad Hidayat, dalam jumpa pers di kantornya, Minggu (13/9/2015)
1. Painem Dalio Abdullah No Paspor B 1258831 Kloter MES 8
2. Saparini Baharuddin Abdullah No Paspor B 1258832 Kloter MES 8
3. Nurhayati Rasad Usman No Paspor B 0393770 Kloter PDG 4
4. Ferry Mauludin Arifin No Paspor A 9464489 Kloter JKS 12
5. Adang Joppy Lili No Paspor B 1197332 Kloter JKS 16
Adapun dua jenazah yang sudah diidentifikasi terlebih dahulu adalah:
1. Iti Rasmi Darmini (JKS 23)
2. Masnauli Sijuadil Hasibuan (MES 09).(ant)