Sertijab Kabareskrim Komjen Pol Budi
Waseso (kiri) berjabat komando dengan Komjen Pol Anang Iskandar (kanan) sebelum
acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Ruptama Mabes Polri, Jakarta, Senin
(7/9). Budi Waseso resmi bertukar jabatan dengan Anang Iskandar dari Kepala
Badan Reserse Kriminal Polri menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).
(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
GemaJakarta - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno
mengatakan kemungkinan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang baru Komjen
Pol Budi Waseso akan dilantik pada Selasa (8/9).
"Kalau saya tidak salah dilantik besok ya, cek ke Kapolri tapi yang jelas yang melantik Kapolri," kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Ia menyebutkan pelantikan Kepala BNN dilakukan oleh Kapolri sama seperti pelantikan Kepala BNN periode sebelumnya. "Periode sebelumnya yang melantik juga Kapolri," katanya.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan sepak terjang Komjen Budi Waseso sebagai Kabareskrim cukup bagus sehingga perlu diuji pada bidang yang lain.
"Pak Buwas kan cukup bagus dalam sepak terjangnya karena itu kita uji pada bidang yang lain," kata Kapolri.
Kapolri mengatakan hal itu menanggapi pergantian Kabareskrim dari Komjen Budi Waseso ke Komjen Anang Iskandar.
"Pertimbangannya ya itu tadi, kepentingan organisasi, ada pembinaan karir dan lainnya," kata Kapolri.
Ia mengatakan sudah dikeluarkan surat keputusan pemberhentian dan pengangkatan dua pejabat negara itu.
"Kita sudah keluarkan keputusannya dan sudah ada TR (telegram rahasia)- nya ke seluruh jajaran atau pemberitahuan," katanya.
Ia menyebutkan ada 71 perwira tinggi yang dimutasi yang merupakan mutasi biasa di Polri dan melalui mekanisme Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti).
Kapolri menyebutkan masa jabatan tidak menjadi masalah karena ada yang tiga bulan, lima bulan, satu tahun, dua tahun bahkan lebih.
"Di Polri pergantian ini hal biasa menyesuaikan dengan kebutuhan organisasi antara lain regenerasi karena memasuki pensiun ya harus diganti, pembinaan karir yang bersangkutan supaya punya pengalaman tertentu, ada karena disiapkan untuk calon pimpinan. Semua itu hal yang wajar," katanya.
Ketika ditanya alasan mutasi Komjen Budi Waseso, Kapolri mengatakan sudah ada Kepresnya tentang pemberhentian Komjen Anang Iskandar sebagai Kepala BNN juga pengangatan Komjen Budi Waseso sebagai Kepala BNN.
Ketika ditanya apaka karena Buwas menghambat perkembangan ekonomi, Kapolri menyatakan tidak.
"Tidak ada, semua penegakan hukum bisa saja berdampak negatif dan positif. Ini prosesnya sudah lama, kalau mendadak mungkin cuma satu pejabat saja sehinbgga wanjaktinya berjalan baik," katanya.
Ia juga mengatakan jabatan Kabareskrim tidak lebih rendah dari Kepala BNN tetapi sama-sama eselon Ia.
Ia mengakui Anang Iskandar akan pensiun tahun depan namun tidak masalah karena pergantian bisa lima, delapan bulan, satu tahun. "Saya pernah cuma tiga bulan," katanya.
Kapolri menyebutkan sertijab Kabarerskrim dan Kepala BNN itu direncanakan pekan depan.(ant)
"Kalau saya tidak salah dilantik besok ya, cek ke Kapolri tapi yang jelas yang melantik Kapolri," kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Ia menyebutkan pelantikan Kepala BNN dilakukan oleh Kapolri sama seperti pelantikan Kepala BNN periode sebelumnya. "Periode sebelumnya yang melantik juga Kapolri," katanya.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan sepak terjang Komjen Budi Waseso sebagai Kabareskrim cukup bagus sehingga perlu diuji pada bidang yang lain.
"Pak Buwas kan cukup bagus dalam sepak terjangnya karena itu kita uji pada bidang yang lain," kata Kapolri.
Kapolri mengatakan hal itu menanggapi pergantian Kabareskrim dari Komjen Budi Waseso ke Komjen Anang Iskandar.
"Pertimbangannya ya itu tadi, kepentingan organisasi, ada pembinaan karir dan lainnya," kata Kapolri.
Ia mengatakan sudah dikeluarkan surat keputusan pemberhentian dan pengangkatan dua pejabat negara itu.
"Kita sudah keluarkan keputusannya dan sudah ada TR (telegram rahasia)- nya ke seluruh jajaran atau pemberitahuan," katanya.
Ia menyebutkan ada 71 perwira tinggi yang dimutasi yang merupakan mutasi biasa di Polri dan melalui mekanisme Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti).
Kapolri menyebutkan masa jabatan tidak menjadi masalah karena ada yang tiga bulan, lima bulan, satu tahun, dua tahun bahkan lebih.
"Di Polri pergantian ini hal biasa menyesuaikan dengan kebutuhan organisasi antara lain regenerasi karena memasuki pensiun ya harus diganti, pembinaan karir yang bersangkutan supaya punya pengalaman tertentu, ada karena disiapkan untuk calon pimpinan. Semua itu hal yang wajar," katanya.
Ketika ditanya alasan mutasi Komjen Budi Waseso, Kapolri mengatakan sudah ada Kepresnya tentang pemberhentian Komjen Anang Iskandar sebagai Kepala BNN juga pengangatan Komjen Budi Waseso sebagai Kepala BNN.
Ketika ditanya apaka karena Buwas menghambat perkembangan ekonomi, Kapolri menyatakan tidak.
"Tidak ada, semua penegakan hukum bisa saja berdampak negatif dan positif. Ini prosesnya sudah lama, kalau mendadak mungkin cuma satu pejabat saja sehinbgga wanjaktinya berjalan baik," katanya.
Ia juga mengatakan jabatan Kabareskrim tidak lebih rendah dari Kepala BNN tetapi sama-sama eselon Ia.
Ia mengakui Anang Iskandar akan pensiun tahun depan namun tidak masalah karena pergantian bisa lima, delapan bulan, satu tahun. "Saya pernah cuma tiga bulan," katanya.
Kapolri menyebutkan sertijab Kabarerskrim dan Kepala BNN itu direncanakan pekan depan.(ant)