Hadir dalam acara tersebut antara lain, Camat Tambora Djaharuddin, Kapolsek Tambora Kompol M Safe'i MM SIK, Ketua FKDM Kecamatan Tambora Lutfi Ramli, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta para Ketua RT/RW Se-Kecamatan Tambora.
Danramil 02/TB menyampaikan, “Deteksi Dini dan Cegah Dini adalah Salah satu kebutuhan primer masyarakat yakni salah satunya keamanan, karena kemanan itu diperlukan bagi setiap orang, keluarga, lingkungan tempat tinggal, kantor, organisasi, bahkan Partai Politik dan Negara,” paparnya.
Menurutnya, Untuk menjamin terwujudnya keamanan pribadi Adapun yang dimaksud dengan kewaspadaan dini masyarakat adalah kondisi kepekaan, kesiagaan dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi potensi dan indikasi timbulnya bencana, baik bencana perang, bencana alam, maupun bencana karena ulah manusia.
Lanjut Kapten Inf Sukma, “Pengertian kewaspadaan dini masyarakat untuk menjaga keamanan ialah kondisi kepekaan, kesiap-siagaan dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi kemungkinan timbulnya gangguan keamanan,’ Ungkapnya.
Pentingnnya kewaspadaan keamanan diantisipasi secara dini dengan penuh kepekaan dan kesiagaan karena benturan kepentingan ekonomi, politik, sosial, agama, etnis dan idiologi setiap saat bisa muncul.
Adapun Deteksi dini adanya indikasi dan potensi gangguan keamanan Kewaspadaan dini harus diwujudkan dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Pertama, membina hubungan dan silaturrahim dengan lingkungan terkecil dalam masyarakat, mulai dari lingkungan keluarga, Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Hal ini amat perlu dilakukan agar secara dini dapat diketahui kondisi masyarakat secara ekonomi, sosial, agama, politik, keamanan dan lain sebagainya.
Kedua, harus ada komunikasi dan hubungan dengan pemuda dan Tokoh Agama Serta Tokoh Masyarakat dilingkungan terkecil, selain Itu Penting nya Pemahaman untuk dinamika orang-orang muda sangat tinggi. Bahkan sedapat mungkin untuk diarahkan kepada hal-hal positif, agar menjadi penyanggah keamanan dan ketertiban. Sebaliknya, jika tidak arah dan pembinaan, maka dapat menimbulkan masalah.
Ketiga, memanfaatkan modal sosial yang ada di dalam masyarakat seperti pengajian remaja, pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak, perkumpulan arisan, Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Komunitas Remaja, Karang Taruna, dan lain sebagainya.
Keempat, mengetahui identitas yang mengontrak rumah dilingkungan masing-masing, dan tamu yang menginap, sebagai wujud deteksi dini terhadap kemungkinan sebagai teroris atau penjahat (terutama terkait beberapa kasus yang belum lama terjadi di Mall Alam Sutera, Tangerang serta kasus terbaru bom di Sarinah).