Gema Jakarta, Langsa -
Sebagaimana ramai pemberitaan Walikota Langsa atas beredarnya video sadisme,
dirinya tak terima dituding mengidap gejala Psikopat yang ditulis oleh
beberapa media online, Wali Kota Langsa, Usman Abdullah pun akan melaporkan
penghinaan itu ke polisi.
"Tudingan psikopat yang dituduhkan kepada
saya sudah tidak bisa ditolerir lagi dan telah mencemarkan nama saya bersama
keluarga. Ini harus kita laporkan kepada aparat penegak hukum,"ujarnya,
Selasa (26/9). Sebagaimana dikutip GoAceh.Co
Ketua Umum PPWI Nasional, Wilson Lalengke, melalui
pernyataan tertulisnya pun menyampaikan beberapa tanggapan terkait rencana
pelaporan Walikota Langsa ke pihak Polisi seperti yang ramai diberitakan
di beberapa media lokal Aceh baru-baru ini.
Menurut alumni PPRA- 48
Lemhannas RI tahun 2012 ini, bahwa sikap dan langkah yang akan diambil oleh
Walikota Langsa untuk melaporkan tudingan tersebut ke Polisi itu adalah hal yang wajar dalam Negara berdemokrasi.
“Itu adalah hal yang biasa saja di negara
demokrasi yang berdasarkan kepada hukum positif, silahkan beliau merespon
pemberitaan itu melalui jalur yang ada,” ungkap Wilson Lalengke melalui Chat WAG
yang diterima Redaksi, Rabu (27/9/2017) pagi dini hari.
Wilson
yang juga Pendiri PPWI ini pun menyampaikan sarannya
kepada Walikota dan teamnya, sebaiknya gunakan akal sehat, lakukan introspeksi
di internal, sebelum persoalan tambah panjang dan berdampak buruk bagi beliau.
“Pertanyaannya sederhana, apakah layak
seorang walikota melakukan hal itu, menyebarkan video sadisme, penyiksaan dan
pemenggalan leher manusia seperti itu, layaknya menggorok leher ayam saja,” ujar Wilson yang menyelesaikan studi pascasarjana
bidang Global Ethics dan Applied Ethics di 3 universitas ternama di Eropa itu.
Menurutnya, kalau orang awam atau preman
pengangguran yang tiada kerjaan melakukan hal buruk seperti itu, tentu masih
masuk akal sehat publik. Lah, ini walikota...? Apa kata dunia, boss??
“Penyebaran video yang menggambarkan hal-hal
sadis tanpa rasa bersalah; malahan terlihat senang, terpuaskan, mungkin karena
korbannya ketakutan dan dilingkupi rasa was-was, dan lain-lain, adalah indikasi
yang menunjukkan bahwa pelaku dapat diduga berkelainan jiwa,” jelasnya.
Wilson pun menyampaikan, sebagian ahli
psikologi juga memasukkan kelompok teroris dan mereka yang gemar menebarkan
rasa takut kepada orang lain, ke dalam kategori orang sakit jiwa, yang perlu
diobati.
“Jika benar walikota itu merespon pernyataan
saya dengan membuat laporan polisi, yang bermakna beliau merasa tidak bersalah
melakukan penyebaran video sadisme itu, maka hal tersebut menjadi penegasan
bahwa dugaan oknum walikota Langsa itu sakit jiwa alias psikopat semakin kuat,” tegasnya.
Wilson peraih gelar Master
of Science (M.Sc.) dari The University of Birmingham - England dalam bidang
Global Ethics (Etika Global) mengatakan, Unsur
"merasa tidak bersalah atas sikap dan perilaku sadistis" ketika
menyebarkan video pemenggalan kepala
manusia oleh sang walikota semakin tak terbantahkan.
“Walikota yang baik dan sehat jiwa-raganya
akan merasa bersalah dan minta maaf kepada warganya yang menjadi korban teror
video sadis yang dilakukannya,” imbuh Wilson
yang merupakan pembina/penasehat media-media yang tergabung di PPWI Media Group.
Kasus ini menarik dan penting, setidaknya
bagi warga masyarakat Langsa dan dimanapun bisa semakin waspada terhadap oknum
yang memiliki riwayat psikologis menyimpang, “yang indikasinya telah terpublikasikan
di tengah masyarakat,” Pungkasnya mengakhiri. (Her/rls)