Gema Jakarta, Aceh - Dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1939 H, Gampong Pandan Sari mengadakan kegiatan rutin tahunan dengan tradisi jawa asli untuk keselamatan bagi warganya yang dinamakan SUROAN, Minggu (24/9/2017) dimulai dari jam 10.00 pagi dan berakhir menjelang Maghrib jam 18.00 WIB.
Hal ini juga turut diadakan doa bersama yang disampaikan oleh imam Masjid Gampong Pandan Sari oleh Ust Ponikin dan dilanjutkan makan bersama yang di hadiri oleh sesepuh kampung Taswan dan pimpinan showroom Honda Adhifatra Agussalim.
Dalam memperingati Suroan ini turut di adakan kesenian kuda kepang pandan sari yang diketuai oleh sesepuh kampung Timan. PT. Kurnia Putra Mandiri memiliki komitmen dan peduli atas kegiatan religius dan melestarikan kebudayaan lokal dan menggunakan momen ini untuk mengadakan pameran Sepeda Motor Honda.
"harapan kami kedepan lebih dapat mempererat hubungan antara masyarakat konsumen dengan produsen secara berkesinambungan," jelas Adhifatra didampingi Timan.
Kegiatan tersebut berjalan dengan penuh kebersamaan dan khidmat dengan dihadiri berbagai elemen masyarakat dari beberapa gampong terdekat antara lain tanah bara, rimo dan lae butar.(M.Rafiq/Miswadi Rimo Aceh Singkil)
Hal ini juga turut diadakan doa bersama yang disampaikan oleh imam Masjid Gampong Pandan Sari oleh Ust Ponikin dan dilanjutkan makan bersama yang di hadiri oleh sesepuh kampung Taswan dan pimpinan showroom Honda Adhifatra Agussalim.
Dalam memperingati Suroan ini turut di adakan kesenian kuda kepang pandan sari yang diketuai oleh sesepuh kampung Timan. PT. Kurnia Putra Mandiri memiliki komitmen dan peduli atas kegiatan religius dan melestarikan kebudayaan lokal dan menggunakan momen ini untuk mengadakan pameran Sepeda Motor Honda.
"harapan kami kedepan lebih dapat mempererat hubungan antara masyarakat konsumen dengan produsen secara berkesinambungan," jelas Adhifatra didampingi Timan.
Kegiatan tersebut berjalan dengan penuh kebersamaan dan khidmat dengan dihadiri berbagai elemen masyarakat dari beberapa gampong terdekat antara lain tanah bara, rimo dan lae butar.(M.Rafiq/Miswadi Rimo Aceh Singkil)