Gema Jakarta, Bima - Jubaidah yang biasa dikenal dengan sebutan Ina Bodi yang berasal dari Desa Mpuri, Kec. Madapangga, Kab. Bima, Seorang wanita paruh baya Penjual Sepi (Bima) keliling di sekitar Desa Woro, Mpuri dan Tonda hidup dengan mengidap Penyakit Gondok sudah 5 Tahun. Namun dalam seminggu terakhir ini, Penyakit Ina Bodi semakin tambah parah dan semakin terlihat membesar, Rabu (20/09/2017).
Ina Bodi merupakan istri dari Muhdar yang hanya bekerja serabutan sebagai Petani memiliki empat orang anak dan satu diantaranya telah meninggal dunia setahun yang lalu akibat Sakit Komplikasi, Sedangkan yang lain merantau adu nasib di Ibu Kota sebagai Buruh Pabrik. Selain dari anaknya yang dirantauan, Ina Bodi tinggal dengan anak laki - lakinya yang sudah berkeluarga, Namun telah dipisahkan oleh Ajal. Sebut saja Muslih, Seorang ayah dari anak perempuannya yang hanya kerja serabutan di Sawah dan Ladang dengan Upah serta waktu yang tak menentu.
Dalam kesehariannya berjualan Sepi, Penghasilan Ina Bodi pun tak menentu, Terkadang pendapatannya setiap hari hanya 20 - 30 ribu rupiah. Dengan cara menjunjung Bakul jualannya berjalan mengelilingi desa demi desa, Tak terasa penyakitnya tambah semakin parah.
Menurut Muslih, Ina Bodi baru saja pulang di rawat sekitar beberapa hari di RSUD Dompu dan disarankan oleh Dokter setempat untuk di Rujuk dan segera di Operasi di RSUP NTB Mataram. Namun apa yang bisa dibuat, Pihak keluarga memilih untuk dirawat dirumah singgahnya, Sebab ekonomi tak mencukupi, Jelasnya.
Menambahkan, " Untuk sementara pengobatan alternatif yang digunakan oleh Ina Bodi adalah Loi Keta untuk sedikit meringankan rasa sakit dan nyeri nya saja, " Keluh Muslih.
Sakitnya selama ini ditahan demi bisa berjualan Sepi (Bima) keliling setiap Desa, Saat ini Ina Bodi hanya bisa terbaring dan duduk menahan rasa sakitnya. Entah sampai kapan.....?
Keluarga berharap kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah agar serius memperhatikan Rakyat Kecil. Kami butuh uluran tangan dari para Dermawan yang sekiranya dapat meringankan beban Penderitaan Ina Bodi. (Her/rls)
Ina Bodi merupakan istri dari Muhdar yang hanya bekerja serabutan sebagai Petani memiliki empat orang anak dan satu diantaranya telah meninggal dunia setahun yang lalu akibat Sakit Komplikasi, Sedangkan yang lain merantau adu nasib di Ibu Kota sebagai Buruh Pabrik. Selain dari anaknya yang dirantauan, Ina Bodi tinggal dengan anak laki - lakinya yang sudah berkeluarga, Namun telah dipisahkan oleh Ajal. Sebut saja Muslih, Seorang ayah dari anak perempuannya yang hanya kerja serabutan di Sawah dan Ladang dengan Upah serta waktu yang tak menentu.
Dalam kesehariannya berjualan Sepi, Penghasilan Ina Bodi pun tak menentu, Terkadang pendapatannya setiap hari hanya 20 - 30 ribu rupiah. Dengan cara menjunjung Bakul jualannya berjalan mengelilingi desa demi desa, Tak terasa penyakitnya tambah semakin parah.
Menurut Muslih, Ina Bodi baru saja pulang di rawat sekitar beberapa hari di RSUD Dompu dan disarankan oleh Dokter setempat untuk di Rujuk dan segera di Operasi di RSUP NTB Mataram. Namun apa yang bisa dibuat, Pihak keluarga memilih untuk dirawat dirumah singgahnya, Sebab ekonomi tak mencukupi, Jelasnya.
Menambahkan, " Untuk sementara pengobatan alternatif yang digunakan oleh Ina Bodi adalah Loi Keta untuk sedikit meringankan rasa sakit dan nyeri nya saja, " Keluh Muslih.
Sakitnya selama ini ditahan demi bisa berjualan Sepi (Bima) keliling setiap Desa, Saat ini Ina Bodi hanya bisa terbaring dan duduk menahan rasa sakitnya. Entah sampai kapan.....?
Keluarga berharap kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah agar serius memperhatikan Rakyat Kecil. Kami butuh uluran tangan dari para Dermawan yang sekiranya dapat meringankan beban Penderitaan Ina Bodi. (Her/rls)