Hal ini penting, lanjut alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun
2012 itu, untuk menunjukkan kepada rakyat bahwa TNI benar-benar bekerja untuk
rakyat, bukan semata mementingkan diri pribadi maupun kelompok tertentu.
"Ingat, setiap aparat TNI, dan juga Polri, telah
dibayar mahal oleh negara, dengan uang rakyat, anggaran untuk TNI dan Polri
mendapatkan porsi tertinggi dari K/L lainnya dalam APBN 2018; yang oleh karena
itu segenap anggota TNI harus benar-benar melaksanakan tugas dan fungsi
pokoknya dengan baik sesuai aturan yang ada," tegas Wilson Lalengke, yang
merupakan trainer jurnalistik bagi ribuan anggota TNI, Polri, guru, mahasiswa, dan
masyarakat umum di berbagai daerah di Indonesia.
Sekali lagi kata Wilson, PPWI Nasional meminta perhatian
serius dari pihak TNI, khususnya Angkatan Laut, untuk menelusuri kebenaran
dugaan keterlibatan oknum TNI AL (disinyalir berinisial Letkol TNI-AL RI, nomor
kontak 081270417201), dalam kasus ini dan rentetan dari awal munculnya
persoalan tersebut.
"Institusi TNI, khususnya TNI-AL harus menindaklanjuti
informasi yang diterima PPWI Nasional ini, tunjukkan kepada rakyat bahwa TNI
benar-benar bekerja untuk bangsa Indonesia, bukan untuk diri pribadi dan
kelompok tertentu. Jika ada oknum yang melanggar aturan dengan menjadi backing
pihak tertentu, harus ditindak tegas," pungkas alumni dari tiga
universitas terbaik di Eropa itu. [HWL/Red]