"Saya ingin mengingatkan terkait dengan pelaksanaan
APBN 2018 maupun Rancangan APBN 2019 agar mewaspadai dinamika ekonomi dunia
yang terus bergerak secara dinamis. Baik yang terkait suku bunga, komoditas,
arus modal masuk dan keluar, serta nilai tukar. Itu semua dapat memengaruhi
perekonomian dan daya saing kita," kata Presiden di Istana Negara, Senin,
5 Maret 2018.
Secara khusus, Kepala Negara menyinggung soal adanya
kecenderungan negara-negara tujuan ekspor Indonesia yang menerapkan kebijakan
proteksionis dalam aktivitas perdagangannya. Untuk itu, Presiden kembali
berpesan kepada jajarannya untuk mencari pasar ekspor alternatif.
Terkait dengan bantuan sosial melalui Program Keluarga
Harapan (PKH), Presiden Joko Widodo menghendaki agar besaran bantuan yang
diterima oleh para peserta PKH dapat ditingkatkan pada tahun 2019.
Lebih lanjut, menjelang bulan Ramadan, dirinya meminta Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian untuk terus memantau harga bahan pangan,
utamanya yang mempunyai kontribusi terhadap inflasi dan angka kemiskinan.
"Saya minta beberapa harga baik itu yang berkaitan
dengan beras maupun daging untuk betul-betul diselesaikan agar sebelum masuk
bulan puasa bisa kita pastikan bahwa harga itu betul-betul turun,"
ucapnya.
Libatkan Swasta dan Dorong Lebih Banyak Investasi
Presiden Joko Widodo dalam sejumlah kesempatan mengajak
pihak swasta untuk dapat berperan dalam perekonomian. Hal itu selain karena
pemerintah mengakui peranan swasta, APBN kita juga memiliki keterbatasan. Oleh
karenanya, Presiden meminta kepada jajarannya untuk menciptakan inovasi dan
melibatkan dunia usaha swasta lebih luas lagi.
"Libatkan dunia usaha swasta sebanyak-banyaknya agar
kita tidak banyak tergantung dengan APBN melalui peningkatan investasi dan
ekspor. Kita harapkan ini akan membuka lapangan pekerjaan dan mengatasi
pengangguran yang ada," ucapnya.
Dalam kaitannya dengan investasi, Presiden juga mendorong
sistem perizinan terintegrasi (single submission) agar dapat diselesaikan pada
akhir bulan ini. Selain itu, insentif-insentif kepada dunia usaha dan investasi
juga harus terus diberikan.
"Dengan inilah kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi
kita menjadi lebih baik lagi," ujarnya. (rls/bm/her)