Awalnya Fahri menuliskan tanda pagar (tagar) #partaiplangaplongo dan #presidenplangaplongo saat menanggapi unggahan cuplikan video akun Twitter yang lain.
"Saya terpaksa cari arti kata #PlangaPlongo kok saya enggak lihat arti negatif 100% ya? Kok saudara tersinggung?" kata Fahri dalam kicauan keduanya dengan tagar #plangaplongo.
Ia melanjutnya, perdebatan dengan
planga plongo itu sebaiknya tak dibawa pada ketersinggungan pribadi. "Tapi
kepada kepentingan rakyat untuk memilih pemimpin yang lebih bermutu. Jadi bawa
kepada kepentingan umum," katanya.
Fahri mengatakan, jika tidak ingin
disebut planga plongo atau bengong karena tidak memahami sesuatu, maka
sebaiknya orang yang tersinggung membuat dirinya paham. Menurutnya, negara akan
lebih baik jika dipimpin oleh orang yang paham sehingga rakyat bisa bahagia.
Ia menegaskan, planga plongo tidak menyerang pribadi siapapun dan lebih bersifat umum. Seakan mengaitkan dengan kicauan Wakil Ketua DPR Fadli Zon sebelumnya soal Presiden Rusia Vladimir Putin, Fahri menyatakan tidak setuju pada putinisme, namun juga tidak setuju dengan planga plongo.
"Keduanya ekstrem dan berbahaya, demokrasi itu pemimpinnya normal," katanya.
Fahri mengatakan, Putin punya mimpi Tsar dan ia juga orang kuat. Hal itu membuatnya bisa memimpin Rusia. Sementara Demokrasi tidak suka orang kuat, namun orang normal karena Demokrasi bekerja dengan sistem kerja natural.
Ia menegaskan, planga plongo tidak menyerang pribadi siapapun dan lebih bersifat umum. Seakan mengaitkan dengan kicauan Wakil Ketua DPR Fadli Zon sebelumnya soal Presiden Rusia Vladimir Putin, Fahri menyatakan tidak setuju pada putinisme, namun juga tidak setuju dengan planga plongo.
"Keduanya ekstrem dan berbahaya, demokrasi itu pemimpinnya normal," katanya.
Fahri mengatakan, Putin punya mimpi Tsar dan ia juga orang kuat. Hal itu membuatnya bisa memimpin Rusia. Sementara Demokrasi tidak suka orang kuat, namun orang normal karena Demokrasi bekerja dengan sistem kerja natural.
Karena itu ia menilai, ada baiknya seorang pemimpin itu dibahas dengan detail. Pemimpin menurutnya boleh digibah. "Salahnya dia merusak bangsa dan baiknya dia menyelamatkan umat manusia," katanya.
"Jangan takut bicara tentang pemimpin apa adanya... Bicara jujur bukan kriminalitas. Menghina pemimpin baru kriminal kalau dilaporkan. Temukan pemimpin yang terbaik. Kita berhak," kata Fahri.
Sebelumnya Fadli Zon berkicau soal perlunya pemimpin seperti Vladimir Putin untuk Republik Indonesia. Ia juga menulis kata planga plongo dalam kicauannya itu. (cnn)