NEWSGEMAJAKARTA.COM,
JAKARTA - Maraknya kasus kriminalisasi pers di berbagai daerah di Indonesia
memicu reaksi keras sejumlah petinggi Organisasi Pers tingkat nasional.
Acara yang digagas secara spontanitas itu berlangsung di Bakmi Toko Tiga, Jl.Wahid Hasyim No.63, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/06) sore.
Pertemuan tersebut khusus membahas maraknya kriminalisasi pers, diantaranya yang berujung pada kematian wartawan almarhum Muhammad yusuf.
Dalam acara tersebut hadir Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, Ozzy Sulaiman Sekjen Majelis Pers / Ketum KWRI, Hence Mandagi Ketum SPRI, Hans Kawengian Ketum KOWAPPI.
Hadir juga Helmy Romdhoni Ketum JMN, Taufiq Rachman Ketum IPJI, Marlon Brando Ketua IMO, Yulius Lase Ketua PWO, Budi Sekjen DPP AWDI, Sukahati Ketua Presidium FPII didampingi Romy Marantika.
Nampak hadir pula Ronaldo mewakili Ketum PWRI, yang juga Pimpinan Redaksi Sinar Pagi Baru. Sebagaimana diketahui bahwa media Minguan Sinar Pagi abru adalah tempat berkarya almarhum M.Yusuf yang meninggal pada 10 Juni lalu.
Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia Wilson Lalengke menegaskan, hanya terjadi di Indonesia, sebuah karya jurnalistik dianggap perbuatan kriminal oleh Dewan Pers.
“Puluhan ribu media dan ratusan ribu wartawan harus diselamatkan dari tindakan kesewenangan Dewan Pers,” tuturnya.
Dikesempatannya, Ketum SPRI, Hence Mendagi mengatakan, seluruh Ketua Umum organisasi pers yang hadir pada pertemuan di sebuah restoran dibilangan Jakarta Pusat sepakat menyatakan perang melawan kriminalisasi pers Indonesia.
“Target utama perlawanan kita adalah Dewan Pers, karena menjadi biang kerok terjadinya tindakan kriminalisasi pers di berbagai daerah,” ungkap Mandagi.
Hence Mandagi juga membeberkan, akan ada aksi damai perwakilan wartawan dari berbagai daerah yang terpusat di Jakarta, usai sidang gugatan Perbuatan Melawan Hukum terhadap Dewan Pers di PN Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018).
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Komite Wartawan Reformasi Indonesia, Ozzy Sulaiman Sudiro mengaku, akan ada agenda besar penyelamatan kemerdekaan pers Indonesia yang sedang dipersiapkan puluhan organisasi pers di Posko Komando Perang Melawan Kriminalisasi Pers yang berpusat di SEKBER MP lantai 5 Gedung Dewan Pers. (red)
Acara yang digagas secara spontanitas itu berlangsung di Bakmi Toko Tiga, Jl.Wahid Hasyim No.63, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/06) sore.
Pertemuan tersebut khusus membahas maraknya kriminalisasi pers, diantaranya yang berujung pada kematian wartawan almarhum Muhammad yusuf.
Dalam acara tersebut hadir Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, Ozzy Sulaiman Sekjen Majelis Pers / Ketum KWRI, Hence Mandagi Ketum SPRI, Hans Kawengian Ketum KOWAPPI.
Hadir juga Helmy Romdhoni Ketum JMN, Taufiq Rachman Ketum IPJI, Marlon Brando Ketua IMO, Yulius Lase Ketua PWO, Budi Sekjen DPP AWDI, Sukahati Ketua Presidium FPII didampingi Romy Marantika.
Nampak hadir pula Ronaldo mewakili Ketum PWRI, yang juga Pimpinan Redaksi Sinar Pagi Baru. Sebagaimana diketahui bahwa media Minguan Sinar Pagi abru adalah tempat berkarya almarhum M.Yusuf yang meninggal pada 10 Juni lalu.
Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia Wilson Lalengke menegaskan, hanya terjadi di Indonesia, sebuah karya jurnalistik dianggap perbuatan kriminal oleh Dewan Pers.
“Puluhan ribu media dan ratusan ribu wartawan harus diselamatkan dari tindakan kesewenangan Dewan Pers,” tuturnya.
Dikesempatannya, Ketum SPRI, Hence Mendagi mengatakan, seluruh Ketua Umum organisasi pers yang hadir pada pertemuan di sebuah restoran dibilangan Jakarta Pusat sepakat menyatakan perang melawan kriminalisasi pers Indonesia.
“Target utama perlawanan kita adalah Dewan Pers, karena menjadi biang kerok terjadinya tindakan kriminalisasi pers di berbagai daerah,” ungkap Mandagi.
Hence Mandagi juga membeberkan, akan ada aksi damai perwakilan wartawan dari berbagai daerah yang terpusat di Jakarta, usai sidang gugatan Perbuatan Melawan Hukum terhadap Dewan Pers di PN Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018).
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Komite Wartawan Reformasi Indonesia, Ozzy Sulaiman Sudiro mengaku, akan ada agenda besar penyelamatan kemerdekaan pers Indonesia yang sedang dipersiapkan puluhan organisasi pers di Posko Komando Perang Melawan Kriminalisasi Pers yang berpusat di SEKBER MP lantai 5 Gedung Dewan Pers. (red)