(Sabtu, 19/09)
Pada periode pertama, donasi sebesar Rp. 425.000,- dari para donatur, mengalir melalui Dompet Dhuafa. Nominal tersebut menjadi sejarah awal penghimpunan dan lahirnya Dompet Dhuafa yang terus berkomitmen untuk memberdayakan sesama. Bahkan, dalam jejak perjalanan 25 tahun Dompet Dhuafa, baik dari penghimpunan, sinergi atau kolaborasi mitra terus tumbuh untuk menekan kemiskinan, dan memberdayakan masyarakat miskin, serta dhuafa, melalui lima pilar pemberdayaan.
Dalam perjalanan merajut asa untuk keberdayaan sesama dari periode 1993 hingga 2018, lebih dari 16 juta jiwa penerima manfaat dari pilar-pilar pemberdayaan serta belasan ribu relawan (DD Volunteer) yang ikut dalam barisan membentang kebaikan Dompet Dhuafa. Berawal dari program memberantas rentenir yang berkolaborasi dengan ICMI Bandung, kini Dompet Dhuafa terus berkhidmat memberdayakan sesama melalui pilar pendidikan, ekonomi, kesehatan, pengembangan sosial dan budaya, serta dakwah.
Berlokasi di Lapangan Proklamasi, Dompet Dhuafa menggelorakan semangat LOVER (Lombok Recovery) mengembalikan Lombok untuk pulih kembali. Puluhan komunitas hingga ribuan masyarakat berkumpul menjadi satu. Dalam rangka menjawab panggilan zaman, Dompet Dhuafa terus berkomitmen untuk bersama mitra, donatur, komunitas maupun elemen masyarakat untuk membangun negeri. Pada gelaran tersebut turut digelar acara 25 pernikahan dan sunatan massal, arena permainan tradisional, festival mural, skateboarding, bazar produk pemberdayaan Dompet Dhuafa, Aksi Layan Sehat, Pijat Gratis dari Tuna Netra, Donor Darah hingga Pentas Seni dan Budaya.
“Dompet Dhuafa menjawab panggilan zaman dan khusus rangkaian Lombok Recovery, kita akan mensosialisasikan hingga mengomunikasikan kepada masyarakat, inilah sinergi Dompet Dhuafa bersama dengan para mitra, donatur, komunitas hingga seluruh elemen masyarakat yang telah berlangsung pada respon bencana di Lombok,” ucap drg. Imam Rulyawan, selaku Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi.
Dompet Dhuafa sudah terjun dengan berbagai program untuk Lombok Recovery (LOVER) mulai membangun Masjid Sementara, Sekolah Sementara, Hospital Keliling (HOPING) dan Rumah Sementara Bale Nyaman (Rumtara Baleman) yang ramah di kawasan bencana gempa.
Dompet Dhuafa dalam respon bencana gempa bumi Lombok, telah menurunkan tim rescue dari Disaster Management Center (DMC), Psychological First Aid, Dapur Umum, Dapur Keliling, Tenaga Medis seperti Dokter Spesialis Bedah dan Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Umum, Perawat, Bidan, serta aktivis kemanusiaan lainnya.
Selain kegiatan Dapur Keliling, terdapat Aksi Layanan Sehat (ALS), pendirian pos pengungsian, pendirian Dapur Umum, pembangunan MCK sementara, pembangunan Masjid sementara, inisiasi pendirian Sekolah Darurat, Sekolah Ceria, Layanan Dakwah, pengadaan pipanisasi untuk pengungsi korban gempa dan distribusi tandon air, serta Motor Kilat, yang berkeliling melayani kebutuhan kesehatan untuk mobilitas ke sejumlah wilayah terpencil, dan sulitnya medan karena akses terputus.
“Hari ini kita masuki fase recovery di Lombok, tentu harapannya melibatkan masyarakat lebih banyak lagi untuk tetap memberikan perhatian. Bukan hanya perhatian dari sisi materi maupun non materi, tapi perhatian tersebut harus berkelanjutan, bukan hanya saat pada respon saja ramai perhatian, tetapi saat recovery-nya tidak berjalan dengan baik. Tentunya kita melanjutkan recovery di daerah-daerah," pungkasnya (rls/red)