GEMAJAKARTA, BOYOLALI - Kemarau panjang yang terjadi wilayah kabupaten Boyolali dan sekitarnya berdampak akan sulitnya mendapatkan air bersih oleh warga untuk kebutuhan sehari hari, bahkan harus berjalan sampai dengan 2 km lebih untuk mendapatkan air, itu pun sangat terbatas dan jadi rebutan.
Hal ini pun menjadi perhatian khusus bagi organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila (PP) kabupaten Boyolali, atas keprihatinan dan penderitaan warga yang tengah mengalami kekurangan air bersih.
"Terdapat sejumlah titik yang menjadi target kegiatan kami, salah satunya yaitu untuk masyarakat umum (kebutuhan pribadi), tempat ibadah (masjid), lembaga pendidikan dan puskesmas yang mengalami kesulitan atau kekurangaan air bersih," ujar Arwani, Koordinator Droping Air Bersih Pemuda Pancasila.
Dikatakan Arwani, bahwa ia juga menerima pengaduan atau permintaan langsung dari warga yang melapor ke Posko kami, untuk kemudian kami tindak lanjuti dengan survey ke lokasi tersebut dan selanjutnya menyusun jadual rencana droping air.
"Selain menerima aduan/ laporan langsung warga, kita juga menjalin kerjasama dengan Babinsa, Koramil, Polsek dan pihak pemerintah desa, biar dalam penyaluran air bersih ini tepat sasaran," terangnya
Arwani menambahkan, untuk Boyolali ini kita fokuskan pada wilayah utara (Boyolali Utara) di antaranya kec, karanggede, wonosegoro, kemusu,juangi, klego yang sangat parah kesulitan mendapatkan air bersih dampak dari kemarau yang belum kunjung selesai.
"Sudah kurang lebih 1 (satu bulan) kegiatan droping air bersih ini kita lakukan, berdasarkan data surat jalan atau berita pengiriman droping air bersih sudah ada sekitar 150 tangki air dengan kapasitas 5000 liter yang kita kirim untuk warga yang tersebar sampai dengan 5 (lima) kecamatan," jelasnya.
Adapun, lanjut Arwani,dari lima Kecamatan yang saat ini paling parah kesulitan air bersih di kecamatan wonosegoro, hampir 80% desa di kecamatan tersebut kesulitan mendapatkan air bersih.
"Kita juga jalin kerjasama dengan banyak komunitas dalam kegiatan droping air bersih di Boyolali," jelas Arwani mengakhiri perbincangan saat di temui di posko. (Patih)
Hal ini pun menjadi perhatian khusus bagi organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila (PP) kabupaten Boyolali, atas keprihatinan dan penderitaan warga yang tengah mengalami kekurangan air bersih.
"Terdapat sejumlah titik yang menjadi target kegiatan kami, salah satunya yaitu untuk masyarakat umum (kebutuhan pribadi), tempat ibadah (masjid), lembaga pendidikan dan puskesmas yang mengalami kesulitan atau kekurangaan air bersih," ujar Arwani, Koordinator Droping Air Bersih Pemuda Pancasila.
Dikatakan Arwani, bahwa ia juga menerima pengaduan atau permintaan langsung dari warga yang melapor ke Posko kami, untuk kemudian kami tindak lanjuti dengan survey ke lokasi tersebut dan selanjutnya menyusun jadual rencana droping air.
"Selain menerima aduan/ laporan langsung warga, kita juga menjalin kerjasama dengan Babinsa, Koramil, Polsek dan pihak pemerintah desa, biar dalam penyaluran air bersih ini tepat sasaran," terangnya
Arwani menambahkan, untuk Boyolali ini kita fokuskan pada wilayah utara (Boyolali Utara) di antaranya kec, karanggede, wonosegoro, kemusu,juangi, klego yang sangat parah kesulitan mendapatkan air bersih dampak dari kemarau yang belum kunjung selesai.
"Sudah kurang lebih 1 (satu bulan) kegiatan droping air bersih ini kita lakukan, berdasarkan data surat jalan atau berita pengiriman droping air bersih sudah ada sekitar 150 tangki air dengan kapasitas 5000 liter yang kita kirim untuk warga yang tersebar sampai dengan 5 (lima) kecamatan," jelasnya.
Adapun, lanjut Arwani,dari lima Kecamatan yang saat ini paling parah kesulitan air bersih di kecamatan wonosegoro, hampir 80% desa di kecamatan tersebut kesulitan mendapatkan air bersih.
"Kita juga jalin kerjasama dengan banyak komunitas dalam kegiatan droping air bersih di Boyolali," jelas Arwani mengakhiri perbincangan saat di temui di posko. (Patih)