DR. Ahmad Nuril Huda, Ketua Panitia Kegiatan MKNU, Jumat (11/9/2020) |
JAKARTA - "Memperkuat Amaliyah, Fikrah, Harakah Jam'iyyah dan Jamaah Nahdlatul Ulama" inilah yang menjadi tema dalam kegiatan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) angkatan ke - 244 yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kota administrasi Jakarta Barat (11/09/2020).
Acara yang diselenggarakan selama tiga hari di pondok pesantren Al-Washilah Kembangan ini di ikuti oleh 116 peserta dari 136 yang mendaftar perwakilan 8 kecamatan serta dari berbagai wilayah di DKI Jakarta.
KH. Ahmad Zahari, PWNU DKI Jakarta |
Pembukaan dilakukan pada Jum'at siang dan dihadiri oleh jajaran pengurus serta lembaga PCNU Jakarta Barat. Nampak hadir Rois Syuriah PCNU Jakarta Barat KH. Ahmad Suaedy, MBA dan Ketua Tanfidziah PCNU Jakarta Barat H. Agus Salim.
"Kewajiban berorganisasi dan kewajiban ber-NU akan mengembang kepada peserta dan akan terus semakin mengembang". tandas KH. Ahmad Suaedy, MBA dalam sambutannya.
"NU telah melewati tiga etape, sebelum kemerdekaan, masa kemerdekaan baik orde lama maupun orde baru serta saat ini di era reformasi dan sudah menjadi kewajiban kita semua dalam etape yang terakhir untuk senantiasa menjadi penggerak agar NU tetap ada, memberi manfaat dan menjadi solusi bagi masyarakat secara umum," tambahnya.
DR. Ahmad Nurul Huda, selaku ketua panitia menyampaikan dalam sambutannya, bahwa MKNU ini merupakan kewajiban dan kewenangan PBNU sebagaimana yang diamanatkan dalam muktamar dan PCNU dalam hal ini PCNU Jakarta Barat hanya sebagai pelaksana aja.
AKBP Rusdi Pramana Suryanegara, Wakapolres Jakarta Barat |
"Tema dalam kegiatan ini dimaksudkan agar dalam NU terjadi kesamaan dan kesatuan dalam amaliyah serta Fikrah dan tidak boleh dipisahkan antara keduanya," tegasnya.
"Kegiatan ini pun dimaksudkan sebagai penguatan organisasi secara struktural karena peserta yang ikut adalah perwakilan dari tiap MWC dan Ranting NU yang ada di Jakarta Barat," ungkapnya lagi.
Dalam pantauan awak media, seluruh peserta sebelum mengikuti kegiatan diwajibkan untuk mengikuti rapid test yang telah disiapkan oleh panitia serta dibagikan masker serta hand sanitizer secara gratis. Hand wash maupun bilik penyemprotan disinfektan juga nampak disiapkan oleh pihak panitia yang berada tepat pada pintu masuk pondok
Gus Abdul Wahab yang mewakili pihak pondok menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada PCNU karena kepercayaan yang diberikan sebagai tuan rumah dalam MKNU kali ini seraya meminta do'a agar pondok pesantren serta seluruh santriwan - santriwati mendapatkan keberkahan.
Wakapolres Metro Jakarta Barat AKBP Rusdi Pramana Suryanegara menyampaikan dukungan, do'a serta peran serta dari masyarakat NU khususnya dari para kyai - kyai NU agar Polri dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin.
"Agar semuqnya menjadi berkah dan dalam masa pendemic ini tentu kita semua harus tetap mentaati standart protokoler kesehatan agar tidak terjadi hal - hal yang kita tidak inginkan dan semoga pandemic ini segera berakhir," ujarnya.
Dalam sambutannya KH. Ahmad Zahari yang mewakili PWNU DKI Jakarta secara tegas dalam sambutannya mengatakan, gerakan awal NU dari awal hingga saat ini dan seterusnya adalah gerakan pendidikan (Nahdlotuttarbiyah), selanjutnya adalah gerakan ibadah (Nahdlotul'ibadah).
"Dan yang ketiga adalah gerakan ekonomi (Nahdlotuttijar) dan terkhir adalah Nahdlotutsiyasah atau gerakan politik yang tentu dalam hal ini adalah politik kebangsaan". Dalam kesempatan yang sama, sang kyai ini pun mendapatkan amanah untuk membuka acara. (Andre Hans)