Modus penipuan akhir-akhir ini makin kreatif saja. Beragam cara dilakukan para penipu untuk memperdaya korbannya; mulai dari menggunakan teknik hipnotis langsung hingga memanfaatkan telepon selular.
Hal ini tentu saja meresahkan mengingat telepon selular saat ini telah menjadi kebutuhan yang penting dan menjadi media utama masyarakat dalam berkomunikasi.
Namun dari sekian banyak modus penipuan melalui telepon selular, apakah anda bisa mengenalinya?
Jangan sampai anda terjebak dalam tipuan, berikut adalah modus-modus penipuan lewat telepon selular yang patut anda waspadai!
Pasalnya, zaman sekarang, pelaku penipuan bisa mendekati korban dengan berbagai cara dan upaya.
Salah satunya sebut saja Hendri (21) pria asal Banyumas, Jawa Tengah, yang bekerja sebagai karyawan Restaurant di Jakarta Pusat, Sabtu (26/9/2020) siang. Mengalami dengan adanya modus penipuan melalui telepon selulernya.
Dalam perbincangannya di telepon, pelaku mengatasnamakan dari pihak berwajib yakni Kepolisian, mengabarkan bahwa seorang kerabatnya (Korban) baru saja menabrak orang hingga meninggal dunia.
Oknum pelaku yang tidak menyebutkan namanya tersebut, kemudian meminta sejumlah uang sebesar Rp. 200.000 untuk dibelikan pulsa telepon untuk komunikasi.
Seperti halnya Eko, yang juga pernah mengalami serupa, kepada awak Media Eko menjelaskan, dirinya juga pernah tertipu dengan dalih mendapatkan nomor undian dengan cara diberi nomor PIN.
"Nomor PIN tersebut digunakan melalui mesin ATM untuk transfernya dan ternyata nomoelr PIN tersebut dengan angka yang rupanya menjadi angka sebuah nominal rupiah, contoh (265476)," ungkap Eko.
Modus penipuan melalui telepon berkaitan dengan kecelakaan, pertanyaannya adalah : benarkah anak anda atau saudara anda tertabrak mobil atau menabrak seseorang hingga menyebabkan meninggal dunia? Jangan panik.
Anda cek dahulu keberadaan anak atau saudara anda, atau jika anak atau saudara anda tidak menjawab, tanyakan kepada teman atau saudara anda yang minta ditransfer uang.
Kepada masyarakat luas, berhati-hatilah selalu terhadap kemungkinan adanya penipuan yang mengatasnamakan instansi maupun perorangan. Jangan mudah lekas percaya terhadap hal demikian.
Ada baiknya, di kroscek kebenarannya, teliti dalam menyikapi setiap permasalahan, hubungi kerabat dekat atau anggota keluarga bilamana pelaku atau oknum mengabarkan ada diantara keluarga kita yang dijadikan korban dalam modus penipuan melalui telepon. (Supriyadi)