Gema Jakarta, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian resmi meningkatkan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2021 menjadi Rp253 triliun, meningkat dibandingkan plafon yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar Rp220 triliun.
Selain itu Pemerintah juga memutuskan untuk melanjutkan program subsidi bunga KUR hingga tahun 2021.
Kebijakan ini disambut baik oleh BRI sebagai lembaga keuangan terbesar penyalur KUR.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa perseroan akan terus berkomitmen mendukung kebangkitan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) diantaranya melalui penyaluran stimulus serta penyaluran pinjaman agar roda usaha pelaku UMKM kembali berputar.
“Ini artinya, kita punya harapan terhadap Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui UMKM. Saya bisa mengatakan, UMKM dalam krisis ini cepat kena duluan, tapi juga cepat pulih duluan,” ujar Supari.
Sepanjang tahun 2020 perseroan mengakselerasi penyaluran KUR guna mendukung pemulihan ekonomi nasional yang diakibatkan pandemi Covid-19. Sejak awal Januari 2020 hingga 25 Desember 2020, BRI telah berhasil menyalurkan KUR Mikro senilai Rp.125,3 triliun kepada lebih dari 5,2 juta penerima.
Pencapaian ini menunjukkan komitmen BRI dalam pemberdayaan segmen UMKM khususnya segmen mikro, sesuai semangat yang dicanangkan perseroan, yakni go smaller, go shorter, go faster.
Supari menjabarkan strategi perseroan untuk menyukseskan penyaluran KUR di tahun 2021, diantaranya melalui digitalisasi dalam proses penyaluran kredit mikro.
Hal ini dilakukan tak hanya untuk terus mempertahankan kualitas kredit, tetapi juga untuk mempercepat proses permohonan kredit di lapangan. “BRI akan mendukung kebijakan pemerintah dengan terus memaksimalkan penggunaan aplikasi proses kredit secara digital melalui BRISpot, optimalisasi referal dari agen BRILink, serta partnership dengan fintech/ecommerce," pumgkasnya.