Gema Jakarta, Jakarta – Banyaknya warga asing yang mengaku menjadi korban dugaan penipuan Kerjasama Ekspor Impor barang dari PT INDO MORIDA JAYA dan perusahaan lainnya menjadi sorotan di media sosial khusus Kerjasama Ekspor Impor antar Negara.
Tim advokasi korban penipuan Kerjasama Ekspor Impor antar Negara yaitu Arianto SH, mengatakan bahwa banyak nya laporan dugaan penipuan dengan dalih kerjasama bukan menjadi rahasia umum lagi, model operasinya masih sama dengan penipuan jaman terdahulu yaitu Si Penipu mencoba meyakinkan korbannya dengan memberikan barang pesanan bagus-bagus dari awal kerjasama dan mengirim sesuai pesanan untuk langkah awal tetapi volume nya masih kecil, setelah korban mulai merasa percaya bahwa si penipu benar dan jelas dalam pengiriman barang maka dimulailah target operasinya, si penipu memulai dengan bujuk rayu dan meyakinkan korbanya dengan meminta volume Ekspor yang lebih besar dan dana DP yang di setorkan juga harus besar biasanya DP nya 25% setelah barang datang baru dilunasi semua oleh Bayer, ternyata dengan bujuk rayu skemanya dirobah menjadi DP yang harus di transfer adalah 75% bahkan bisa lebih dengan Volume pengiriman besar, setelah uang ditransfer keperusahaan penyedia pesanan ternyata barang berupa kelapa utuh yang dijanjikan tidak dikirim-kirim dengan berbagai alasan dan pihak si penipu sangat mengharapkan sikorban membatalkan kerjasama ini dan mafia minta diselesaikan secara kekeluargaan agar menghilangkan unsur pidana. Adapun korban-korban yang sudah berhati baik mengikuti kemauan Mafia karna sudah terperangkap oleh bujuk rayu nya si Mafia ternyata di pertengahan jalan kesepakatan untuk membayar dengan kekeluargaan pun tidak semulus yang di bayangkan korban, ternyata di pertengahan jalan si Mafia hanya membayar 1 satu kali saja dengan kesepakatan di cicil untuk menghilangkan unsur pidananya dan ada yang sudah bertahun-tahun masih tidak jelas pelunasan uang korban bahkan belum selesai sampai sekarang, dan inipun banyak korbannya, beda-beda negara baik dari Pakistan, India, Vietnam dan beberapa negara asia lainnya bahkan orang Indonesia sendiri.
Menurut pandangan Arianto SH yang mewadahi ADVOKASI RAKYAT INDONESIA ini sangat mencoreng nama baik indonesia di mata dunia, khususnya kerjasama Ekspor Impor.
Dalam masalah ini pihak korban tidak tahu lagi meminta perlindungan hukum kepada siapa karena mereka bukan WNI. Korban berniat melaporkan kasus ini kepada Mabes Polri, lembaga perlindungan konsumen, kementerinan perdagangan, dan kepada Presiden Republik Indonesia sebagai kepala negara, karena ini merusak citra atau nama baik Indonesia di kancah perdagangan Ekspor Impor Dunia.
Ada beberapa warga negara asing yang melapor kepada Tim Advokasi Rakyat Indonesia yang dipimpin Arianto,SH menjelaskan mereka atau Mafia ini lebih gencar mencari mangsa baru atau korbannya di media sosial baik Facebook, iklan pelatihan Ekspor impor, dan media lainya bahkan berani mengisi acara sebagai nara sumber.
Dengan kejadian ini, Arianto menduga, kerugian korban-korban bila di totalkan dapat mencapai 10 Milyar bahkan lebih bila diberikan kontak penerimaan pengaduan untuk melapor, Arianto pun membuka bagi mereka diluar sana yang merasa di rugikan oleh PT INDO MORIDA JAYA.
Kejadian ini menurut Arianto,SH merupakan dugaan penipuan perdagangan antar negara, dan beberapa negara sudah mengingatkan warganya, bahkan sampai memblokir Perusahaan Mafia-mafia Ekspor Impor antar Negara, tentunya tidak mungkin mereka kerja sendiri dan pasti uangnya sudah di investasikan untuk membeli barang-barang yang tidak terlacak dalam Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) bahkan ada dibuatkan untuk mendirikan dan investasi yayasan sosial, ada untuk buka perusahaan baru, ada juga beli tanah dan bangunan memakai nama orang lain dan banyak macam cara-caranya.
Arianto yang mewakili jeritan korban bersama-sama dengan TIM ADVOKASI RAKYAT INDONESIA meminta Mabes Polri, Polda di daerah, Menteri Perdagangan, Menteri Luar Negeri dan Presiden Joko Widodo untuk serius membasmi Mafia Ekspor Impor antar Negara.
Arianto pun memberikan penghargaan setinggi-tingginya pada Polri setelah Polri mengungkap mafia tanah yang sangat meresahkan dan itu pun baru terjadi pada saat sekarang ini dan menjadi PR Mabes Polri adalah mengungkap mafia Ekspor Impor antar Negara. (Darsuli)