Gema Jakarta, Jakarta — Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faizal, adalah sosok orang hebat, luar biasa. Disayang Gubernur Ahok hingga Anies. Segudang jabatan yang yusmada inginkan sangat mudah didapat. Seperti menjabat Kepala Dinas PU BINA MARGA, PLT DINAS SDA, ASPEM, KOMISARIS JAKPRO, KADIS SDA. Kalo beliau minta jadi SEKDA mungkin dikasih juga.
Ketua Lembaga Kajian Strategi Jakarta (LKSJ) Amos Hutauruk, mengancungkan Jempol, geleng-geleng kepala sambil mengatakan "Ampun Bang Jago". Pejabat dijakarta tidak ada yang seperti Bapak ini. Segudang Jabatan yang basah, dengan banyak proyek pembangunan, pake duit APBD Triliunan, masa ia Bapak kaga disayang??
LKSJ dalam temuannya dilapangan merumuskan, Yusmada Faizal mestinya sudah berada dibalik Jeruji.
Adanya temuan BPK Tahun 2016 jelas mengatakan, yusmada Faizal sudah dapat diperiksa KPK. Apalagi baru2 ini Yusmada baru saja dipanggil Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi KAJATI DKI, menindaklanjuti temuan BPK tersebut. Dan anak buahnya juga sudah disidang di Pengadilan Negri Jakarta Pusat, hingga masih meminta banding akan putusan hakim.
Dalam Hukum tindak pidana korupsi, sangat jelas mengatakan ;
(1) Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun ...
LKSJ hanya mengingatkan Pak Yusmada. Gaji serta TKD yang bapak dapat setiap bulan, masuk rekening Bank DKI adalah uang pajak rakyat. Masa Bapak tega terima Gaji menjabat sebagai Kepala Dinas SDA DKI dan Komisaris JAKPRO, doble dong bapak terima. Apa anda tidak mikir, masih banyak putra daerah yang lebih pintar dari anda, tidak bekerja. Belum lagi bapak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dengan anggaran dikantong bapak digit triliunan rupiah, yang pastinya kekuasan ditangan bapak. Sekali lagi saya katakan "Ampun Bang Jago".
Pantas Bapak masih senyam senyum saja, menikmati kasak kusuk penggiat anti korupsi yang lelah bersuara. Wong bapak punya segalanya, biarkan saja reak2 suara sumbang sambil menikmati kopi, cape dehh. "Kasus Korupsi Hilang", iklan tv yang cukup membuat saya tertawa, karena yang lain hanya dapat menghilangkan gunung. Super sekali untuk direnungkan penegak hukum, masa ia kalah sama iklan tv, hehehe.
Ingat pak pepatah mengatakan. Mendung belum tentu hujan, habis hujan terbitlah terang. Sepandai pandainya tupai berlari pasti jatuh juga. Jangan suka murung apalagi melawan hukum. Akui kesalahan yang ada Sebelum dijemput KPK.(Yusup/Tim)