Gema Jakarta, Jakarta — Dewan Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Wantannas RI) menganggap masalah Covid-19 sudah mulai mengancam stabilitas nasional sehingga perlu segera diselesaikan bersama-sama.
Gerakan vaksinasi oleh Wantannas RI bekerja sama dengan berbagai pihak di Jawa Barat merupakan salah satu upaya agar Indonesia dapat segera keluar dari pandemi Covid-19.
"Harapan kami, vaksinasi segera selesai, herd immunity segera tercipta, ekonomi kembali normal, sehingga semua akan kembali normal, pembangunan juga kembali berjalan," ujar Sekretaris Jenderal Wantannas Laksdya TNI Harjo Susmoro. Senin (23/8/21).
Gerakan vaksinasi Wantannas berlangsung dari tanggal 23-28 Agustus 2021, tersebar di lebih dari 2.300 titik di Jawa Barat dengan Sentra Vaksinasi di Masjid Al Jabbar Gedebage Kota Bandung.
Di lokasi tersebut ditargetkan 10.000 orang bisa tervaksin selama kegiatan berlangsung. Sementara secara keseluruhan Wantannas menargetkan vaksinasi sebanyak 650.000 orang di Jawa Barat.
Gerakan Vaksinasi Wantannas terselenggara atas dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Forkopimda, dan stakeholder lain seperti BUMN Adhi HK KSO, Perum Bulog, Kimia Farma, PT Pindad, Telkom Indonesia, Biofarma, LEN, dan BPJS Ketenagakerjaan.
"Kita ajak kepedulian mereka untuk membantu masyarakat. Pemerintah secara umum sudah berbuat. Tapi dalam momentum ini kita akan menguji sejauh mana kebersamaan dan kerja sama kita untuk saling mendukung," ungkap Harjo Susmoro.
Sementara itu koordinator tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. Dewi Ambarwati, MKM, menargetkan vaksinasi sekitar 1.200 hingga 1.300 per hari pada kegiatan vaksinasi yang pelaksanaannya diketuai oleh Laksamana Muda TNI Denih Hendrata.
"Jadi kalo ditotal, selama tujuh hari sekitar 10.000 sasaran," kata dr. Dewi.
Menurut dia, tenaga kesehatan yang mendukung kegiatan vaksinasi tersebut berjumlah sekitar 60 orang, di luar petugas pencatatan dan pelaporan.
Mereka merupakan para relawan dari Dinas Kesehatan Kota Bandung, Puskesmas Cempaka Arum, RS Al-Ihsan Jawa Barat, RS Edelweis, relawan TBG (Tower Bersama Grup), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dan juga dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Ditambahkan dr. Dewi, Rumah Sakit Kesehatan Kerja juga turut membantu dalam hal penyediaan mini ICU.
Sementara untuk vaksinnya sendiri disediakan dari alokasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan distribusi di lapangan dibantu oleh pihak logistik (Koslog) dan ikatan apoteker Jawa Barat. [ Red/yus]