Gema Jakarta, Jakarta — Sebanyak 100 pelajar perwakilan dari 7 sekolah SMA/SMK Jakarta Barat mengikuti seminar wawasan kebangsaan dan cinta tanah air yang diselenggarakan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), kota adm Jakarta Barat, Kamis (19/8).
Kepala suku badan Kesbangpol Jakarta Barat Moh.Mat Sani mengemukakan, acara wawasan kebangsaan dengan tema pemantapan wawasan kebangsaan bagi pelajar bertemakan "Membangkitkan Nasionalisme Generasi Penerus Bangsa Menuju Bangsa Indonesia Berkarakter Pancasila", diselenggarakan untuk membangkitkan kembali wawasan kebangsaan bagi generasi muda yang semakin hari dinilai luntur.
Mat Sani, mengatakan maksud dan tujuan acara ini memberikan pahaman pada pelajar sebagai generasi muda tentang wawasan kebangsaan dan menumbuhkan rasa cinta kepada bangsa dan negara Indonesia .
Meningkatkan wawasan kebangsaan kepada pelajar agar memiliki nilai - nilai kebangsaan yang kokoh serta meningkatkan sangat nasionalisme dan mengembangkan pemberdayaan terhadap nilai- nilai kebangsaan di tengah masyarakat ucapnya.
Selanjutnya kepala Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta, Taufan, saat membuka acara wawasan kebangsaan melalui virtual dihadapan para pelajar, bahwa wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang, perjuangan bangsa indonesia waktu itu masih bersifat lokal, ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan, kesatuan, sedangkan disisi lain kaum kolonial terus menggunakan politik "Devide et Impera ".
"Kendati demikian, Catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara," ucapnya.
Taufan juga mengatakan dalam perkembangan berikutnya, "muncul kesadaran bahwa perjuangan yang bersifat nasional yakni perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia akan mempunyai kekuatan yang nyata, kesadaran tersebut kemudian mendapatkan bentuk dengan lahirnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak awal sejarah perjuangan bangsa yang bersifat nasional itu, yang kemudian disusul dengan lahirnya gerakan - gerakan kebangsaan di bidang politik, ekonomi perdagangan pendidikan kesenian pres kewanitaan dan lebih tegas lagi dengan sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dengan ikrar satu Nusa satu bangsa," ucapnya mengakhiri(rill/Lth)