Gema Jakarta, Jababeka — Korem 051/Wkt menggelar Sosialisasi Pembinaan Antisipasi Balatkom dan Faham Radikal di Aula Wijayakarta, Makorem 051/Wkt, Bekasi, Selasa (16/11/2021). Tema yang diusung, "Mewujudkan Binter TNI AD yang Adaptif Melalui Mewaspadai Komunisme dan Faham Radikal Demi Keselamatan NKRI".
Komandan Korem 051/Wkt Brigjen TNI R.Sidharta Wisnu Graha, S.E., dalam sambutan yang dibacakan Kasiter Korem 051/Wkt Kolonel Arm Yogo Widiatmoko, S.Sos., M.Tr (Han) mengatakan, Kegiatan pembinaan ini bertujuan agar Prajurit benar-benar memahami tentang bahaya laten Komunis dan faham Radikal sehingga mampu mengambil langkah yang tepat dalam mencegah berkembangnya ajaran komunis dan faham radikal di wilayahnya.
Brigjen Wisnu berharap agar prajurit Meningkatkan kewaspadaan yang tinggi sehingga tidak terpengaruh oleh tipu daya maupun propaganda di media massa maupun elektronik yang bertujuan ingin merubah ideologi bangsa Indonesia Pancasila, seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dengan ideologi lain yang dilakukan kelompok komunis maupun kelompok radikal.
“Ideologi Pancasila berpeluang diubah menjadi ideologi lainnya, apabila setiap elemen bangsa Indonesia tidak memahami bahaya laten komunis dan radikal yang sangat mengancam keberlangsungan negara dan bangsa Indonesia,” kata Danrem dalam sambutannya.
Sementara itu narasumber Mayor Arh Muhtar Yahya, S.E., Pasi Bin Komsos menjelaskan bahwa diperlukan upaya proaktif dari semua unsur termasuk kita semua sebagai Bapulket yang baik untuk senantiasa memonitor dan mengantisipasi agar dapat dideteksi dan dicegah secara dini. Tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang dapat memecah belah kita dan masuknya paham komunisme dan radikalisme,”. Disaat pandemi Covid 19 sekarang ini, tambahnya, semua sibuk menangani penyebaran virus tersebut, baik menyembuhkan yang terpapar maupun pencegahan agar tidak terpapar. Situasi itulah akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk masuk dan menanamkan paham komunisme dan radikalisme. Dalam situasi seperti ini melalui kelompok-kelompok tertentu yang anti terhadap kebijakan pemerintah, mereka akan berusaha masuk sehingga dapat mengganggu stabilitas keamanan,” tutupnya.
Sumber;@penrem051/Wkt.