RASULULLAH pernah mengatakan bahwa satu saat nanti akan datang di akhir zaman dimana perhatian manusia hanya tertuju pada urusan perut dan kehormatan(jabatan) Orientasi mereka pada kebendaan (materi) semata-mata. Yang hak dikatakan bathil, yang haram dikatakan halal, yang benar dikatakan salah dan yang salah dibenarkan seperti halnya yang terjadi di wilayah kita.
Keadaan yang terjadi sekarang boleh jadi benar seperti yang dikatakan Rasulullah. Sikap hidup yang serba materi dan nafsu akan jabatan telah menguasai manusia modern.
Yang nampak terlihat seakan bahagia padahal sesungguhnya jiwanya telah didera tak habisnya oleh persoalan dunia. Masalah akhirat hanya terkadang saja tersentuh. Ingat akhirat ketika datang musibah namun setelah itu menjauh bahkan tak menghiraukannya lagi.
Nafsu kebendaan telah menguasai diri sehingga mendorong hati menjadi kasar, suka mengancam,mengeser,memecat dan rakus akan harta yang penting jabatan dan keluarga dia aman dan senang, Keadaan seperti itu akan berpengaruh terhadap kehidupan suatu wilayah dengan berbagai macam masalah.
Tamak rakus terhadap harta, jabatan, kedudukan bisa merusak agama,bahkan hati nuraninya menjadi mati karena tidak secara sadar orang-orang seperti itu akan suka menebar kebohongan, berbuat keji menghalalkan segal;a macam cara agar keinginannya tercapai.
Rasulullah mengingatkan dunia itu tempat ujian dan cobaan. Kerakusan harta dan jabatan merupakan sumber kezdaliman. Banyak orang yang diberi kekayaan, jabatan dan kekuasaan namun menjadi sombong, angkuh memutuskan silaturahim ukhuwah Islamiyah dan merasa paling hebat.
Orang-orang yang gila kepada harta, kedudukan, jabatan, dan cinta kepada dunia (ubud dunia) mereka akan menyesal pada hari akhir hayat nya. Yaitu ketika mereka diberikan catatan amalnya dari sebelah kirinya. Semua kekuasaan, jabatan, dan hartanya tidak bermanfaat di akherat dan justru akan menjadi pertanyaan yang pelik di hadapan sang maha kohar,
Yang ada pertanggung jawaban hartamu kau dapat dari mana dan kau belanjakan kemana.
Ingat dunia ini panggung sandiwara bos, suatu saat kau akan mengerti apa artinya rasa sakit yang tak kau rasakan sebelumnya, ingat wahai pemangku jabatan di wilayah, usia kita tinggal menunggu hari, detik waktu dan itu pasti menimpa setiap yang namanya manusia.