NEWS GEMA JAKARTA.COM, JAKARTA — Ekonomi Indonesia terus tumbuh di era Presiden Jokowi, Bahkan dimasa Pandemi Covid-19, dimana ekonomi negara lain turun, justru Ekonomi Indonesia semakin meningkat, hingga tercatat urutan ke 5 negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di Asia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi indonesia tumbuh 3,51% pada kuartal III 2021. Secara tahunan,
dari berbagai sektor lapangan usaha bertumbuh positif. Bahkan jika dilihat dari kelompok ekspor dan impor sangat bertumbuh pesat.
Impor naik 30,11% dan ekspor tumbuh 29,19%, kemudian investasi meningkat 3,74%. Indeks harga saham gabungan juga menguat ke level 6.691,34. level tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.
Selain itu tingkat inflasi di indonesia juga masih terkendali.
Harga komoditas yang sedang naik juga cukup membantu neraca perdagangan indonesia menjadi surplus. Ini merupakan bukti dan keseriusan presiden jokowi untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat indonesia ditengah-tengah pandemi covid-19.
Atas prestasi tersebut, Indonesia masuk dalam negara ke 5 dengan pertumbuhan ekonomi terbaik Asia, PBD Indonesia tercatat US$ 1,51 triliun, Nilai tersebut menempatkan indonesia berada di posisi kelima, sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia setelah Tiongkok, Jepang, India dan Korea Selatan.
Bahkan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Mengapresiasi keberhasilan Presiden Jokowi, Presiden Amerika Serikat Joe Biden di sela-sela global covid-19 Summit meminta Presiden Jokowi memberikan masukan kepada negara lain dalam menangani pandemi covid-19.
Atas permintaan itu, Presiden Jokowi memberikan 3 masukan, yang pertama perlu adanya arsitektur sistem ketahanan kesehatan global yang baru karena sistem kesehatan antar negara berhubungan dengan erat terutama di masa pandemi ini.
Kedua, perlu dibangun mekanisme global untuk sumber daya kesehatan yang bisa diakses oleh seluruh negara, terutama negara berkembang dalam menghadapi krisis kesehatan.
Dan ketiga, perlunya menyusun protokol kesehatan standar agar semua aktivitas global baik itu transportasi, pertemuan, atau acara-acara lainnya bisa mengikuti standar protokol yang sama.(Red)