NEWS GEMA JAKARTA.COM, JAKARTA BARAT — “Selamat dan Sukses Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Pencak Silat Indonesia (DPW PPSI) DKI Jakarta,” demikian karangan bunga Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta terpajang di depan pintu masuk Gedung Mula Kota Tua Jakarta (27/3).
Di salah satu bangunan cagar budaya kawasan wisata sejarah Kota Tua Jakarta sedang berlangsung acara pelantikan pengurus DPW PPSI DKI Jakarta periode 2022-2027 secara hibrid. Hadir dalam acara pelantikan ini Adil A. Fadilakusumah, Ketua Umum DPP PPSI, Agus Heryana, Sekjen DPP PPSI, Dedy Tarmizi, Kepala UPK Kota Tua Jakarta, Galih Santika, Ketua DPW PPSI Jawa Barat, Panji Sumirat, Ketua DPW PPSI Riau, Ki Jujun, Ketua DPD PPSI Depok, Nico van Horn tamu dari Leiden, Belanda, pejabat daerah terkait dan para tokoh perguruan maupun penggiat pencak silat tradisi.
Firman Haris, Ketua DPW PPSI DKI Jakarta dalam sambutan pembukaan mengutarakan, DPW PPSI DKI Jakarta akan amanah, terus belajar dan bekerja sebaik-baiknya dalam melanjutkan cita-cita para pendahulu, sesepuh dan pendiri perguruan dalam melestarikan seni tradisi pencak silat. Pencak silat yang sudah diakui sebagai warisan budaya takbenda dunia, merupakan paket komplit kearifan lokal, ada gerak teknik, instrumen tradisional, syair atau doa (kidung) dan pendidikan karakter bangsa khususnya nilai-nilai patriotisme. Dirinya mengaku senang saat melihat latihan pencak silat di lingkungan masyarakat didominasi kalangan usia dini. Artinya keberlanjutan seni pencak silat tradisi akan terus terjaga dan lestari di tengah masyarakat.
Prioritas program kerja jangka pendek akan menjalin silaturahmi ke berbagai pihak dan konsolidasi internal organisasi. Latihan gabungan pencak silat di Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta akan berlanjut setelah kondisi kondusif paskapandemi.
Adil A. Fadilakusumah, Ketua Umum DPP PPSI, usai melantik mengatakan PPSI akan menjadi wadah nasional, tempat seluruh aliran pencak silat tradisi lokal dapat berhimpun. Pencak silat merupakan identitas bangsa kita yang sebenarnya. Perjalanan dalam melestarikan dan mengembangkan pencak silat tradisi masih panjang ke depan, semua elemen perlu bersatu dan bangkit bersama dalam wadah PPSI, dibantu oleh seluruh keluarga besar pencak silat. Di akhir sambutannya, Adil A. Fadilakusumah, mengutip surat Al Hujarat ayat 13, bahwa kita diciptakan oleh Allah SWT berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar dapat saling mengenal. Acara pelantikan ini sendiri merupakan bentuk tasyakur binni’mah.
Ketua DPW PPSI Jawa Barat, Galih Santika, menyampaikan PPSI akan disahkan menjadi salah satu induk organisasi nasional yang terdaftar dalam Komite Olahraga Rekreasi-Masyarakat Indonesia (KORMI) Nasional. Saat ini PPSI sudah memiliki 10 DPW PPSI di seluruh Indonesia dan jumlahnya akan terus bertambah.
Ketua DPW PPSI Riau, Panji Sumirat, memberikan sambutan dan harapannya agar PPSI benar-benar menjadi wadah tempat pencak silat yang asli, yang punya urutan dan mazhab, bukan pencak silat ciptaan sendiri dan bukan pencak silat yang muncul sendiri. PPSI harus menjaga kelestarian seni tradisi pencak silat asli. Orangtuanya pernah menasehati dirinya tentang budi, bakti, sakti. Karep, madep, mantep. Silih asah, asih dan asuh. Rasa, rupa, seperasaan. Semua kaji diri yang dipelajari dalam pencak silat. Walau berbeda perguruan dan aliran pencak silat, semua tetap saling menjaga, saling asah, asih dan asuh, imbuhnya.
Ustadz Fauzan mengakhiri acara dengan memberi wejangan dan memimpin doa bersama. Kegiatan pelantikan DPW PPSI DKI Jakarta berlangsung hikmat dan penuh dengan pesan moral. Selamat berbakti kepada pengurus DPW PPSI Jakarta dalam mengemban amanah untuk melestarikan seni tradisi pencak silat dan kearifan lokal di Jakarta.