NESW GEMA JAKARTA.COM, Jakarta, 10 Agustus 2022 – Aktivis dan Praktis Hukum Bung Darsuli, meminta kepada Presiden Jokowi segera copot Benny Mamoto dari jabatan nya di Kompolnas, dalam kesempatan wawancara dengan awak media di Jakarta Selasa [9/7/2022] Darsuli, yang akrab disapa Bung Darsuli melihat dari beberapa statemen Benny Mamoto terhadap kasus kematian Brigadir J.
Pernyataan Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen (Purn) Benny Mamoto yang tidak berimbang dan membuat masyarakat menjadi menurun kepercayaan terhadap Polri dan bukan sebaliknya berperan untuk bagaimana dapat memperbaiki citra institusi Polri dalam kasus ini.
“Kompolnas yang diwakili oleh Benny Mamoto, itu sudah tidak layak lagi ia di situ. Jadi saya meminta segera saja Benny Mamoto dicopot dari jabatan sebagai Ketua Harian Kompolnas Darsuli juga menambahkan seorang mantan Jendral punya harus punya budaya malu, Benny Mamoto bila tidak dicopot ya segera saja mundur dari Kompolnas
Komentar dari Benny Mamoto terkait peristiwa tewasnya Brigadir J Justru membuat Citra Polri semakin terpuruk, Benny Mamoto, sebagai pribadi mantan polisi seharusnya bisa membuat Polri lebih sehat. Tetapi, ini malah kebalikannya akibat dari pernyataan Benny Mamoto sebagai ketua harian Kompolnas di kasus kematian Brigadir J malah membuat citra Polri semakin buruk, karena terkesan ada yang disembunyikan dan mengada ada.
“Karena itu, saya mengingatkan Benny Mamoto seharusnya tahu malu dan segera saja mundur dari Kompolnas jangan sampai nanti dicopot jabatan nya,” tegas Bung Darsuli
“Dan kami melihat dari gebrakan Kapolri bersama Timsus maupun Bareskrim Polri harus mendapatkan dukungan dan Apresiasi terhadap kerja keras yang sudah dikerjakan timsus sesuai dengan arahan Kapolri, agar penyelesaian kasus ini lebih obyektif, transparan dan akuntabilitas, juga Kapolri jangan ragu lagi dan harus berani sikat bersih Anggota nya yang tidak layak dipertahankan sebagai Anggota Polri sehingga Institusi Polri tetap memiliki martabat dan terjaga Marwah nya di mata masyarakat
Bahwa Darsuli juga mengingatkan Kepada Kapolri untuk bertindak secara obyektif dan transparan dalam mengusut kasus tewas nya Brigadir J jangan ada lagi menutup-nutupi fakta yang sebenarnya. Karena itu nanti nya membuat Citra Polri akan semakin menurun dimata masyarakat
“Kapolri sudah berani tunjukkan taring nya dengan potong kepala dalam kasus tewasnya Brigadir J karena itu Darsuli, meminta untuk ke depan Intitusi Polri harus sudahi semua praktek merekayasa kasus yang akibat nya akan membuat Intitusi Polri menjadi jelek dan terpuruk sehingga akan kehilangan Marwahnya dimata masyarakat, Kapolri harus belajar dari peristiwa tewasnya Brigadir J, Bahwa perbuatan busuk walaupun dikemas dengan rapih tetap aja akan terbuka jadi kedepan nya diharapkan Polri harus semakin baik, terbuka dan berintegritas.
Darsuli juga sangat berharap institusi kepolisian tidak dirugikan oleh oknum-oknum polisi yang hari ini lebih mencintai geng atau kelompok korpsnya daripada mencintai institusinya, dengan adanya gebrakan Kapolri sikat habis oknum baik Pati, Pamen, Pama yang dapat membuat Institusi Polri Hancur membuat merinding pihak pihak yang terlibat di dalam kasus tersebut
Seusai pengakuan terbaru Bharada E terkait tidak adanya tembak menembak di kediaman Irjen Ferdy Sambo, telah menguak adanya skenario rekayasa dalam kasus ini.
Sayangnya, hal itu luput dari pantauan Kompolnas, di mana Benny Mamoto selaku Ketua Harian Kompolnas pada 13 Juli lalu mengatakan tidak ada kejanggalan di kasus tembak menembak antara Brigadir J dengan Bharada E.
Benny menyebut bahwa kejadian polisi tembak polisi adalah kejadian yang diawali dengan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J. Benny mengaku telah mendatangi langsung tempat kejadian perkara (TKP) dan menyatakan tidak ada kejanggalan sama sekali dalam kasus tewasnya Brigadir J.
“Saya turun langsung, melihat langsung bukti-bukti yang ada termasuk foto-foto yang ada,” kata Benny.