NEWSGEMAJAKARTA.COM, JAKARTA — Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Zainudin Amali wawancara melalui sambungan telepon pada Program Apa Kabar Indonesia Pagi TVOne, Senin (17/10), membahas tentang kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, yang akan diselenggarakan pada bulan Mei-Juni 2023 tahun depan.
Menpora Amali menegaskan, perihal tuan rumah dari FIFA tidak ada perubahan, bahkan supervisi tentang kesiapan venue-venue sudah dilakukan dan semua secara major sudah siap.
"Jadi memang dari FIFA tidak ada perubahan, sejak 2019 sudah diputuskan menjadi tuan rumah, harusnya 2021 tetapi karena ada pandemi ditunda ke 2023," tegas Menpora Amali.
"Jadi kalau ditanya kesiapan, ini sebenarnya sejak 2021 sudah siap, karena pandemi ditunda. Dan kita izinkan stadion-stadion atau venue yang sudah disiapkan di enam kota itu untuk digunakan siapa saja yang akan menggunakan itu, tetapi sekarang sudah menjelang waktunya maka kita akan renovasi lagi bila masih ada yang kurang. Jadi tidak ada masalah sebenarnya," imbuhnya.
Adapun venue-venue yang dimaksud akan digunakan nanti adalah di Jakarta Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), di Bandung itu Stadion Si Jalak Harupat, untuk Solo di Stadion Manahan, di Palembang Stadion Jakabaring, Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), dan di Bali adalah Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Sebagai penanggung jawab penyelenggara, Menpora Amali secara rutin selalu inspeksi untuk mengecek kesiapan keseluruhan veneu, dan salah satunya dua hari yang lalu ke Surabaya, Stadion GBT sudah mengalami kemajuan progres yang luar biasa.
"Hari Sabtu yang lalu saya kebetulan ke Surabaya ke GBT. Karena memang dari catatan FIFA beberapa waktu yang lalu itu yang perlu ada perhatian khusus, FIFA memberi catatan maka saya kesana," sebutnya.
"Tapi luar biasa kerja dari Walikota Surabaya Mas Eri, begitu dapat catatan FIFA beliau langsung gerak tiap hari bahkan mengawasi langsung, sehingga waktu saya datang kemarin jauh berbeda dari sebelum-sebelumnya, jadi Stadion GBT sudah pada posisi yang siap," ucap Menpora Amali.
"Intinya ada perbaikan tapi minor dan mulai Oktober ini akan dimulai renovasi kembali. Jadi itu apa yang dipersyaratkan FIFA akan dipenuhi, dan FIFA sudah ada disini, mereka mengawasi bagaimana perbaikan-perbaikan dan mereka kontrol langsung itu," tambahnya merinci.
Adapun tentang pelaksanaan, karena ini Piala Dunia semua langsung ditangani oleh FIFA. Baik supervisi, security dan semua pelaksanaan pertandingan dan lain sebagainya kesemuanya oleh federasi sepakbola internasional tersebut.
"Kita hanya mempersiapkan, kendalinya langsung FIFA, kita hanya mempersiapkan venue, tempat penginapan, transportasi, dan lain sebagainya, hospitality-nya, tetapi semua perintah dikendalikan oleh FIFA, karena ini namanya FIFA World Cup U-20, jadi propertinya FIFA ini di Piala Dunia," kata Menpora Amali lagi.
Terakhir yang digaris-bawahi oleh Menpora Amali adalah tentang kesempatan menjadi penyelenggara Piala Dunia adalah hal yang tidak mudah. Belum tentu sejak 2023 kemudian negara Indonesia dapat kesempatan lagi dalam waktu yang dekat, bisa sepuluh atau dua puluh tahun yang akan datang baru mendapatkan kesempatan kembali.
"Oleh karena itu kita harus manfaatkan betul kesempatan ini, kita akan menerima peserta dari 23 negara lainnya, karena peserta 24 satunya Indonesia maka kita harus tunjukkan kita adalah satu bangsa yang ramah, bersahabat, kemudian kita adalah masyarakat yang suka bola tetapi benar-benar penuh sportivitas, kita ingin dikenang sebagai bangsa yang baik, bangsa yang ramah, dan lain sebagainya," pungkasnya.(cah)