NEWSGEMAJAKARTA.COM, JAKARTA TIMUR — Kasdim 0505/Jakarta Timur Letkol Inf Ali Cahyono, S.Kom,.M.Tr (Han) menjadi Narasumber dalam kegiatan Forum koordinasi pimpinan kota (FORKOPIMKO) yang gelar oleh Kesbangpol Jakarta timur bertempat di Aula Polres Jakarta timur Jl. Matraman Raya No.224, RT.3/RW.6, Bali Mester, Kecamatan Jatinegara, Kamis (24/11/22).
Kegiatan Forkopimko yang dibuka oleh Asisten Pemerintah Jakarta Timur, dengan tema ” Meningkatkan Tenggang Rasa dan Toleransi dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara”. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Forkopimko Jaktim diantaranya Kasdim 0505/Jakarta timur Letkol Inf Ali Cahyono,S.Kom,M.Tr (Han), Aspem Walikota, Kapolres yang diwakili oleh Kasat Intel Kompol Helmi. SH , Ka Kesbangpol dan para peserta tokoh masyarakat dan perwakilan Ormas dari tiap-tiap Kecamatan.
Kasdim menyampaikan bahwa semboyan “Bhineka Tunggal Ika”, sangatlah sesuai dengan keadaan Bangsa Indonesia yang terdiri dari ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Indonesia memiliki 1.128 suku bangsa dan enam agama yang telah di akui oleh bangsa yaitu Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik dan Kong Hu Cu. Selain itu indonesia memiliki banyak etnis seperti Melayu, China, Arab dan lain sebagiannya.
Dari sekian perbedaan yang ada, dengan adanya pancasila sebagai dasar negara diharapkan dapat menopang dan menumbuhkan rasa toleransi terhadap kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Menurutnya, toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat berpengaruh dalam kehidupan bangsa Indonesia. “Kita tidak boleh lupa akan sejarah ketika dahulu pada saat zaman penjajahan, semua rakyat bersatu berasal ras, suku dan agama yang berbeda dengan tujuan dan semangat yang sama untuk memerdekaan bangsa dan negara indonesia. Dengan semangat persatuan dan kesatuan inilah menumbuhkan rasa toleransi sehingga menjadi pendorong kemerdekaan negara indonesia,” ucapnya.
Akan tetapi, tegas Kadim 0505/JT, pada saat ini keadaan toleransi dalam kebhinekaan mulai luntur dari kehidupan bangsa. Hal ini sangat berdampak buruk terhadap kehidupan bangsa.
Hilangnya toleransi juga dapat menghacurkan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Faktor menghilangnya toleransi dan semangat persatuan dalam kehidupan bangsa, yaitu sedikitnya masyarakat yang memahami arti penting toleransi dalam kehidupan bangsa dan selain itu juga banyak masyarakat yang kurang memahami pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia.
Intoleransi terjadi juga karena banyak masyarakat mudah terpengaruh akan informasi-informasi hoax dari orang ke orang. Banyak berita hoax yang yang dilebih-lebihkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab di media sosial.
“Maka dari itu saya minta kepada seluruh Tokoh masyarakat dan ormas yang hadir ini dan tergabung dalam tiga pilar Kelurahan/Kecamatan se Jakarta Timur dapat memberikan himbauan kepada para warga masyarakat diwilayahnya masing-masing untuk tetap menjaga persatuan, kesatuan bangsa Indonesia yang kokoh, Kuat dan tangguh," katanya.
*Sumber Kodim 0505/Jakarta timur*