Muhammad Muhidin |
JAKARTA - Kabar duka menyelimuti warga masyarakat di kecamatan Tambora, tidak hanya itu melainkan para Ulama dan santri pun turut berduka cita mendengar kabar berpulangnya kyai karismatik
Abah / Embah Muhidin adalah panggilan akrab almarhum, selain tokoh masyarakat beliau juga seorang Dewam Syuro PCNU Jakarta Barat dan dewan syuro Forum Ulama Se-Tambora (FORSIMA) sekaligus tokoh lintas agama.
Para ulama menyebut meninggalnya ulama asal Kelurahan Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat tersebut membuat umat Islam di jakarta Barat khususnya di wilayah Kecamatan Tambora kehilangan sosok ulama besar.
Kita sudah kehilangan tiga tokoh NU di Jakarta asal dari Kecamatan Tambora. Kita pernah kehilangan kyai oo Suyitno, Gus Pe dan yang terakhir hari ini yaitu kyai M. Muhidin mereka adalah para ulama karismatik yang pernah dimiliki NU Jakarta selama kiprah nya mereka sangat mementingkan para anggota nahdatul ulama dari pada kepentingan pribadinya sehingga sangat kehilangan sekali kita semua atas wafatnya mereka.
Banyak sudah yang beliau berikan pelajaran pada kami murid dan santri beliau. "Semoga almarhum di tempatkan ditempat yang paling indah di sisi sang maha kholik," ujar haji robbi selaku tokoh NU di Kecamatan Tambora.
Selamat jalan sang kyai karismatik jasa-jasamu sangat berarti bagi kebesaran Islam, wabil khusus di Jakarta Barat dan Tambora.
Reporter : Hendri Effendi