NEWSGEMAJAKARTA.COM, JAKARTA — Bantuan sosial yang diberikan oleh perwakilan Kementerian Sosial (Kemensos) di Pandeglang, Banten, menuai kritik tajam dari masyarakat. Bantuan yang diterima oleh Ibu Anah, seorang janda tua di Kampung Sidamukti, Desa Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi, dianggap tidak layak dan bernuansa penghinaan bagi masyarakat kurang mampu.
Bantuan tersebut berupa tiga bungkus mie instan yang sudah tidak layak konsumsi, tiga setengah liter beras, selimut, dan kasur tipis. Hal ini dinilai jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terlebih lagi Ibu Anah juga harus merawat anaknya yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ).
Merasa bantuan tersebut lebih mencerminkan penghinaan daripada kepedulian, Asep, seorang penggiat sosial dan perwakilan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kresnayana, secara tegas mengembalikan bantuan dari Kemensos. Ia juga mengajak masyarakat sekitar untuk bergerak bersama, menggalang bantuan yang lebih layak bagi Ibu Anah serta warga lain yang membutuhkan, termasuk para penyandang tunanetra di sekitar lokasi.
Menurut Asep, masyarakat kini enggan mengandalkan bantuan dari pemerintah daerah karena khawatir hanya akan menerima bantuan yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Berkat solidaritas warga, bantuan yang lebih layak dan mencukupi berhasil dikumpulkan secara gotong royong.
Dalam kesempatan ini, Asep dan rekan-rekan juga menyoroti dugaan penyimpangan dalam penyaluran anggaran Dana Desa (DD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta berbagai bantuan sosial lainnya. Mereka mendesak Presiden RI, Kemensos Pusat, Kementerian Desa (Kemendes), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun tangan dan mengaudit penggunaan anggaran di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten Pandeglang. Diduga kuat, ada praktik korupsi yang merugikan masyarakat kecil dan mencederai tujuan utama dari bantuan sosial pemerintah.
Masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan meminta pemerintah untuk lebih serius dalam memastikan bantuan sosial diberikan dengan layak, manusiawi, dan tepat sasaran.[asep]